Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WFP: Israel Halau Konvoi Bantuan Masuk Gaza Utara

Kompas.com - 06/03/2024, 08:11 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

GAZA, KOMPAS.com - Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP) yang didirikan FAO pada Selasa (5/3/2024) menyebut, konvoi bantuannya telah dihalau oleh pasukan Israel di sebuah pos pemeriksaan di Gaza utara.

Mereka mengatakan, konvoi bantuan tersebut kemudian dijarah oleh "orang-orang yang putus asa".

WFP membeberkan, konvoi bantuan yang terdiri dari 14 truk tersebut pada awalnya diminta menunggu di pos pemeriksaan Wadi Gaza, di dalam wilayah tenggara Gaza.

Baca juga: Anak-anak di Gaza Alami Gizi Buruk, Ibu Susah Menyusui, Susu Formula Tak Ada

Selang tiga jam, bukannya diperbolehkan masuk, konvoi bantuan justru dihalau oleh tentara Israel.

Ini padahal merupakan konvoi bantuan pertama yang dilakukan sejak WFP menghentikan pengiriman ke bagian utara Gaza pada 20 Februari lalu, usai truknya menghadapi tembakan dan penjarahan. 

Pada saat itu, WFP menggambarkan situasi di Gaza utara sebagai kekacauan dan kekerasan akibat runtuhnya tatanan sipil. 

Dalam insiden hari Selasa, setelah dialihkan, WFP menyebut, truk-truk mereka dihentikan oleh kerumunan besar orang yang putus asa. 

"Mereka menjarah makanan, mengambil sekitar 200 ton," kata WFP dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

Badan tersebut mengatakan bahwa mereka sedang menjajaki semua cara untuk membawa makanan ke Gaza utara.

Jalur darat dianggap sebagai satu-satunya cara untuk mengangkut makanan dalam jumlah besar yang dibutuhkan untuk mencegah kelaparan di Gaza.

Baca juga: Biden: Sangat Berbahaya jika Tak Ada Gencatan Senjata di Gaza Sebelum Ramadhan

Sementara, WFP mengemukakan, pengiriman bantuan lewat udara pada hari Selasa, bersama dengan angkatan udara Yordania, telah menjatuhkan 6 ton makanan yang cukup untuk 20.000 orang.

"Airdrops adalah pilihan terakhir dan tidak akan mencegah kelaparan. Kami membutuhkan titik masuk ke Gaza utara yang akan memungkinkan kami untuk mengirimkan makanan yang cukup untuk setengah juta orang yang sangat membutuhkan," kata Wakil Direktur Eksekutif WFP, Carl Skau.

Skau mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pekan lalu bahwa kelaparan akan segera terjadi di Gaza utara jika kondisinya tidak berubah. 

PBB memperkirakan 2,2 juta orang -sebagian besar penduduk Gaza- berada di ambang kelaparan, terutama di bagian utara di mana pasukan Israel menghalangi masuknya bantuan.

Pada hari Selasa, WFP mengatakan bahwa kelaparan telah mencapai "tingkat bencana" di bagian utara.

"Anak-anak sekarat karena penyakit yang berhubungan dengan kelaparan dan menderita malnutrisi yang parah," katanya, seraya menyerukan agar lebih banyak lagi bantuan yang masuk ke Gaza, termasuk ke wilayah utara.

Baca juga: AS-Yordania Jatuhkan Bantuan Lagi ke Gaza, Kali Ini 36.800 Makanan

Dikatakan bahwa gencatan senjata sangat dibutuhkan.  

Sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas, Gaza telah terjerumus ke dalam krisis pangan, dengan bantuan dari luar yang sangat terbatas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Baku Tembak Meningkat di Rafah, 82 Warga Palestina Terbunuh 24 Jam Terakhir

Baku Tembak Meningkat di Rafah, 82 Warga Palestina Terbunuh 24 Jam Terakhir

Global
Penyebab Gelombang Panas di Filipina dan Negara Asia

Penyebab Gelombang Panas di Filipina dan Negara Asia

Global
Komandan Hezbollah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

Komandan Hezbollah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

Global
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

Global
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi 'Zero Conflict'

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi "Zero Conflict"

Global
Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com