Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-734 Serangan Rusia ke Ukraina: Banyak Negara Konfirmasi Tak Akan Kirim Pasukan ke Ukraina

Kompas.com - 28/02/2024, 13:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-734 pada Selasa (27/2/2024).

Ini termasuk, banyak negara mengungkapkan tak memiliki rencana untuk mengirim pasukan darat ke Ukraina.

Sementara itu, Ukraina mengumumkan pertempuran sengit sedang berlangsung di Chasiv.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-733 Serangan Rusia ke Ukraina: Tentara Ukraina Mundur dari Avdiivka | Drone Tewaskan 3 Orang

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-734 yang dapat Anda simak:

Rusia hukum Oleg Orlov 2,5 tahun penjara

Pengadilan Rusia pada Selasa menjatuhkan hukuman 2,5 tahun penjara kepada aktivis hak asasi manusia (HAM) terkemuka Oleg Orlov karena mengecam serangan Rusia terhadap Ukraina.

"Pengadilan telah memutuskan kesalahan Orlov dan memerintahkan hukuman 2 tahun 6 bulan di koloni hukuman rezim umum," kata hakim, sebagaimana dikutip dari AFP.

Saat hakim membacakan putusan, aktivis berkacamata dan berambut putih itu mengedipkan mata ke arah istrinya, sesama aktivis Tatyana.

Rusia klaim hancurkan tank Abrams Amerika di Ukraina

Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa mengatakan, telah menghancurkan tank tempur Abrams Amerika, klaim pertama sejak Washington mengirimkan kendaraan berat tersebut ke Kyiv.

“Musuh kehilangan… dua tank, termasuk Abrams buatan AS,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-732 Serangan Rusia ke Ukraina: Sri Lanka Hapus Visa | Kisah Desa Yatim Piatu

Rusia klaim berhasil rebut desa lagi

Pasukan Rusia pada Selasa mengatakan, telah berhasil merebut desa lain di Ukraina.

Dalam laporan hariannya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan desa Sieverne telah “dibebaskan”.

"Pasukan Rusia telah menduduki garis dan posisi yang lebih menguntungkan,” tambahnya.

Serangan Rusia menewaskan dua polisi di timur laut Ukraina

Serangan Rusia di wilayah Sumy di timur laut Ukraina pada Selasa menewaskan dua petugas polisi dan melukai empat lainnya.

Hal itu dikemukakan oleh Menteri Dalam Negeri Ukraina Igor Klymenko.

Wilayah Sumy berbatasan dengan Rusia dan telah menjadi sasaran invasi Moskwa selama dua tahun, namun jauh dari titik api pertempuran yang terletak jauh di selatan.

Lewat Telegram, Klymenko mengatakan, para petugas polisi mengunjungi sebuah bangunan pertanian yang rusak dalam serangan sebelumnya ketika Rusia “menyerang lagi” dengan artileri.

“Tim penyelamat mengambil jenazah dua polisi dari bawah reruntuhan. Empat penyelidik lainnya terluka. Mereka sedang diberikan bantuan medis,” katanya.

Zelensky tiba di Arab Selatan, bahas pertukaran tawanan perang

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada +Selasa mengatakan bahwa dia telah tiba di Arab Saudi untuk mempromosikan rencana perdamaiannya dan mendiskusikan kemungkinan pertukaran tawanan perang.

Arab Saudi memelihara hubungan dengan Moskwa dan Kyiv dan telah melakukan mediasi antara kedua pihak yang bertikai sebelumnya, termasuk kesepakatan pada September 2022 yang membebaskan lebih dari 200 warga Ukraina yang ditawan.

“Kepemimpinan kerajaan telah berkontribusi dalam pembebasan rakyat kami. Saya yakin pertemuan ini juga akan membuahkan hasil,” kata Zelensky di X.

“Kami juga akan membahas bidang-bidang kerja sama ekonomi yang menjanjikan dan keterlibatan Arab Saudi dalam rekonstruksi Ukraina,” tambah Zelensky.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-731 Serangan Rusia ke Ukraina: Demo Istri Tentara | Teka-teki Pembunuh Kuzminov

Jerman tanggapi pernyataan Macron

Belakangan ini wacana pengiriman pasukan darat oleh negara-negara Barat ke Ukraina ramai diperbincangan. Wacana itu pertama kali digelontorkan oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Senin (26/2/2024).

Saat berbicara setelah penyelenggaraan konferensi para pemimpin Eropa di Perancis, ia menyebut pengiriman pasukan ke Ukraina tidak bisa dikesampingkan.

“Tidak ada yang bisa dikesampingkan untuk mencapai tujuan kami. Rusia tidak bisa dan tidak boleh memenangkan perang ini,” kata Macron yang menjadi tuan rumah konferensi awal pekan ini.

Konferensi untuk menggalang dukungan yang lebih besar bagi Ukraina itu sendiri dihadiri para pemimpin dunia, termasuk Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Polandia Andrzej Duda.

Terpisah, Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Selasa menolak gagasan negara-negara Eropa atau NATO untuk mengirimkan pasukan ke Ukraina.

Halaman:

Terkini Lainnya

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com