Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Kapal Hilang 120 Tahun di Australia Terpecahkan

Kompas.com - 27/02/2024, 14:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

MELBOURNE, KOMPAS.com - Misteri kapal hilang 120 tahun di lepas pantai Australia akhirnya terpecahkan. SS Nemesis yang mengangkut batu bara ke Melbourne telah ditemukan.

Sebagaimana diberitakan New York Post pada Senin (26/2/2024), kapal tersebut terjebak dalam badai dahsyat di di lepas pantai New South Wales dan menghilang bersama 32 awaknya pada Juli 1904.

Beberapa minggu setelah badai, jenazah awak kapal dan pecahan puing kapal terdampar di Pantai Cronulla sekitar 29 km selatan Sydney.

Baca juga: Kapal Kargo Tenggelam di Laut Dekat Turkiye, 6 Orang Hilang

Hilangnya kapal tersebut menimbulkan perhatian publik yang besar, namun puing-puing kapal sepanjang 73 meter itu tidak pernah ditemukan dan tempat peristirahatan terakhirnya juga masih menjadi misteri.

Subsea Professional Marine Services, sebuah perusahaan penginderaan jarak jauh yang mencari kargo yang hilang di dasar laut lepas pantai Sydney pada 2022, secara tidak sengaja menemukan bangkai kapal yang hilang.

Bangkai kapal itu ditemukan sama sekali belum tersentuh, sekitar 25 km dari lepas pantai di bawah permukaan air hampir 160 meter.

Para pejabat mencurigai kapal yang tenggelam itu adalah SS Nemesis, namun mereka harus menggunakan citra bawah air khusus.

Yakni untuk memastikan ciri khas bangkai kapal tersebut selaras dengan foto-foto sejarah dan sketsa kapal pengangkut batu bara tersebut.

Baca juga: AS Jatuhkan 3 Drone dan Serang Rudal Anti-Kapal Milik Houthi Yaman

Dari gambar menunjukkan bangkai kapal yang terbuat dari besi itu terletak tegak di dataran berpasir. Haluan dan buritannya rusak parah.

Dari penemuan tersebut terungkap bahwa kapal tersebut tenggelam karena mesinnya rusak akibat badai.

Para ahli yakin SS Nemesis mulai tenggelam begitu cepat setelah dihantam gelombang besar sehingga awak kapal tidak sempat mengerahkan sekoci.

Para pejabat telah mendesak keluarga-keluarga yang kehilangan leluhur di kapal tersebut untuk melapor.

Anggota parlemen lokal Wollongong, Paul Scully mencatat bahwa hanya 105 dari lebih 200 bangkai kapal yang diyakini telah ditemukan di lepas pantai New South Wales, dan memuji penemuan penting tersebut.

Menteri Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic juga memuji penemuan tersebut, yang diharapkan dapat memberikan jawaban bagi keturunan 32 pelaut yang tewas di kapal SS Nemesis.

"Setiap orang Australia harus menyadari rasa ingin tahu dan kegigihan yang ditunjukkan para ilmuwan kami dalam proyek ini, seperti yang mereka lakukan dalam semua pekerjaan mereka," ungkap Husic.

Baca juga: Kapal Inggris Berisiko Tenggelam akibat Diserang Rudal Houthi Yaman

Para pejabat mengatakan anggota awak yang hilang berasal dari Australia, Inggris dan Kanada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com