Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 9 Tahun Kena Stroke Ringan, Butuh Rp 2,2 Miliar untuk Bayar Tagihan RS

Kompas.com - 25/02/2024, 19:56 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Mothership

SINGAPURA, KOMPAS.com - Bocah berusia sembilan tahun di Singapura ini telah menghabiskan sembilan hari di unit perawatan intensif (ICU).

Sakit yang diderita Matt Aeron Semodio ini tak biasa. Sebab dia terkena stroke ringan setelah gagal jantung.

Meski dia kini dalam proses pemulihan, tetapi keluarganya harus membayar tagihan sebesar S$190.000 (Rp 2,2 miliar) untuk perawatan medisnya.

Baca juga: Dante Chen, Pegulat Singapura Pertama yang Debut di WWE SmackDown

Sebagaimana diberitakan Mothership pada Minggu (25/2/2024), sebelum dirawat di rumah sakit, ia merasa lelah.

Aeron merasa terganggu dengan rasa lelah dan kantuk yang tidak biasa, bahkan harus tidur beberapa kali dalam sehari.

Tetapi karena kondisinya semakin memburuk bahkan setelah kunjungan ke dokter umum malam itu, ia akhirnya dilarikan ke Unit Gawat Darurat Anak di Rumah Sakit Wanita dan Anak (KKH) KK setelah mengalami nyeri dada yang parah.

Aeron dirawat di ICU pada dini hari 5 Januari 2024 dan didiagnosis menderita miokarditis, yang mengacu pada peradangan otot jantung.

Karena fungsi jantungnya anjlok, maka menyebabkan kolaps jantung paru, atau dikenal sebagai gagal jantung.

Menurut Shin Min Daily News, anak laki-laki tersebut mengalami serangan jantung saat menjalani intubasi, sebuah proses dimana selang dimasukkan melalui mulut atau hidung, dan melalui saluran pernapasan.

Baca juga: Survei: 82 Persen Warga Singapura Usia 21-34 Pilih Hidup Melajang

Aeron harus berjuang untuk hidupnya saat dia menjalani beberapa prosedur dan intervensi.

Tak hanya itu saja, Aeron juga didiagnosis positif Covid-19 yang semakin memperumit kondisi kritisnya.

Usai sembilan hari di ICU, jantungnya menunjukkan tanda-tanda pemulihan, sehingga ia dapat berhenti menggunakan alat bantu hidup pada 16 Januari 2024.

Dia kemudian diekstubasi dan menghentikan dialisis. Meskipun ia menderita stroke ringan yang mempengaruhi pergerakan di sisi kirinya, hari itu tetap menjadi hari kemenangan baginya.

Meski demikian, keluarga Aeron kini berjuang untuk menutupi biaya pengobatan akibat cobaan tersebut.

Walaupun memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia, termasuk asuransi, Medisave, dan tabungan pribadi, biaya yang dikeluarkan jauh melebihi kemampuan keluarga Aeron.

Keluarga tersebut sekarang mencari bantuan dana untuk tagihan medisnya melalui layanan penggalangan dana.

Baca juga: Gelombang Ke-11 Covid-19 Terjang Singapura, Warga Diimbau Pakai Masker Lagi

Sejauh ini, mereka telah mengumpulkan S$59.404 (Rp 690 juta) dari target S$190.000 (Rp 2,2 miliar) yang dibutuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com