Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Hongaria Mundur Setelah Ampuni Pelaku Pelecehan Seksual di Panti Asuhan

Kompas.com - 13/02/2024, 16:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

BUDAPEST, KOMPAS.com - Presiden Hongaria Katalin Novak mengundurkan diri pada Sabtu (10/2/2024).

Ini setelah dia mendapat tekanan karena mengampuni pria yang dihukum karena membantu menutupi pelecehan seksual di panti asuhan.

Novak, sekutu dekat Perdana Menteri konservatif Viktor Orban, mengundurkan diri seminggu setelah pengampunan yang diberikannya pertama kali dilaporkan oleh situs berita lokal.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-705 Serangan Rusia ke Ukraina: Perundingan dengan Hongaria | 3 Orang Tewas di Donetsk

Dilansir dari Reuters, pengungkapan ini menimbulkan kegemparan publik dan tuntutan dari pihak oposisi agar ia dan mantan Menteri Kehakiman Judit Varga berhenti.

Varga, yang telah menjadi bintang baru di partai Fidesz yang berkuasa di Hongaria, mengundurkan diri sebagai anggota parlemen pada Sabtu.

Skandal ini merupakan kemunduran bagi pemerintahan Orban, yang telah berkuasa sejak 2010.

Dia telah menghadapi pemilihan parlemen Eropa pada saat negara itu keluar dari krisis inflasi.

Orban telah bertahun-tahun berkampanye untuk melindungi anak-anak dari apa yang ia gambarkan sebagai aktivis LGBTQ yang berkeliaran di sekolah-sekolah di negara tersebut.

Ini telah menjadi salah satu dari beberapa masalah yang membuat Orban berselisih dengan Komisi Eropa.

"Saya telah melakukan kesalahan ... Hari ini adalah hari terakhir saya berbicara kepada Anda sebagai presiden," kata Novak, yang perannya sebagai presiden sebagian besar bersifat seremonial, saat ia mengumumkan pengunduran dirinya di televisi negara.

Baca juga: PM Hongaria Undang PM Swedia untuk Bahas Aksesi ke NATO

Ia mempersingkat kunjungan resmi ke Qatar dan kembali ke Budapest secara mendadak pada Sabtu.

Partai-partai oposisi Hungaria telah menuntut pengunduran diri Novak atas kasus ini

Baca juga: Slovenia Kerahkan Polisi di Perbatasan Kroasia dan Hongaria

Seribu demonstran berunjuk rasa di kantor Novak dan menyerukan agar ia berhenti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com