Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Imran Khan Ingin Bentuk Pemerintahan

Kompas.com - 11/02/2024, 08:40 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Penulis: VOA Indonesia

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Para kandidat yang didukung oleh partai oposisi Pakistan pimpinan Imran Khan berencana membentuk pemerintahan, kata seorang pembantu senior mantan perdana menteri pada Sabtu (10/2/2024).

Ia mendesak para pendukungnya untuk melakukan protes secara damai jika hasil akhir pemilu tidak diumumkan.

Negara Asia Selatan yang berpenduduk 241 juta jiwa tersebut menggelar pemilu pada Kamis (8/2/2024), pada saat Pakistan sedang berjuang untuk pulih dari krisis ekonomi dan memerangi kekerasan militan dalam lingkungan politik yang sangat terpolarisasi.

Baca juga: Dua Kandidat Saling Klaim Menang di Pemilu Pakistan, AS-Inggris Desak Ada Penyelidikan

Baik Khan maupun saingan utamanya, mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif yang tiga kali menjabat, mendeklarasikan kemenangan pada Jumat.

Hal tersebut meningkatkan ketidakpastian mengenai siapa yang akan membentuk pemerintahan berikutnya pada saat diperlukan tindakan kebijakan yang cepat untuk mengatasi berbagai tantangan.

Gohar Khan, ketua partai Khan Tehreek-Insaf (PTI) Pakistan yang juga bertindak sebagai pengacara mantan perdana menteri, meminta “semua institusi” di Pakistan untuk menghormati mandat partainya.

Dalam konferensi pers, dia mengatakan jika hasil lengkap pemilu tidak diumumkan pada Sabtu (10/2/2024) malam, partainya akan menggelar demonstrasi damai pada Minggu (11/2/2024) di luar kantor pemerintah untuk mengembalikan hasil pemilu di seluruh negeri.

Sharif mengatakan pada Jumat bahwa partainya menjadi kelompok terbesar dan akan berbicara dengan kelompok lain untuk membentuk pemerintahan koalisi.

Pada Sabtu pukul 17.00 waktu setempat, hasil 10 dari 265 kursi yang diperebutkan dalam pemilu belum diumumkan meski telah 48 jam sejak pemungutan suara ditutup.

Penghitungan terakhir yang diunggah di situs web komisi pemilu, menunjukkan kandidat independen berhasil memenangkan 100 kursi, dengan Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) pimpinan Sharif meraih 72 kursi.

Baca juga: Hasil Awal Pemilu Pakistan, Nawaz Sharif Unggul

Setidaknya 90 kandidat independen yang menang didukung oleh Khan dan partainya, berdasarkan analisis Reuters. Hal ini menempatkan mereka jauh di depan partai Sharif.

Pendukung Khan mencalonkan diri sebagai independen karena mereka dilarang mengikuti pemilu oleh komisi pemilu karena tidak mematuhi undang-undang pemilu.

Meskipun Khan dilarang dan dipenjara karena berbagai tuduhan mulai dari membocorkan rahasia negara, korupsi, hingga pernikahan di luar hukum, jutaan pendukung mantan atlet kriket itu tetap memilihnya.

Namun, berdasarkan Undang-Undang Pemilu Pakistan, kandidat independen tidak berhak mendapatkan alokasi kursi cadangan, 70 kursi di antaranya dimaksudkan untuk didistribusikan sesuai dengan kekuatan partai. Partai Sharif bisa mendapatkan hingga 20 kursi tersebut.

Halaman:

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com