Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Gadis Cilik Hind Rajab di Gaza, Sempat Memohon Diselamatkan, Dicari, lalu Ditemukan Tewas

Kompas.com - 11/02/2024, 07:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Hind Rajab baru berusia enam tahun. Ia sempat memohon untuk diselamatkan setelah mobil keluarganya ditembaki di Kota Gaza yang dilanda perang.

Serangan tersebut meninggalkan ia sendirian, ketakutan, dan terluka, dikelilingi oleh jenazah-jenazah keluarganya yang tewas.

"Saya sangat takut," katanya dalam sebuah panggilan telepon yang putus asa kepada Bulan Sabit Merah Palestina.

Baca juga: Presiden AS: Tindakan Israel di Gaza Berlebihan, Perang Harus Dihentikan

"Tolong panggilkan seseorang untuk menjemput saya," ucapnya.

Namun, setelah lebih dari dua pekan upaya keras untuk mencapainya, jasad Hind ditemukan pada Sabtu (10/2/2024).

Jasadnya ditemukan bersama dengan kerabat dan dua petugas penyelamat Bulan Sabit Merah yang dikirim untuk menemukannya.

Bulan Sabit Merah dan Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengonfirmasi penemuan suram itu, dan menyalahkan pasukan Israel.

Kelompok militan Palestina, Hamas, mendesak kelompok-kelompok hak asasi manusia dan masyarakat internasional untuk mendokumentasikan apa yang mereka sebut sebagai "kejahatan yang mengerikan".

Ibu Hind, Wissam Hamada, menyalahkan kematiannya pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, serta semua orang yang bersekongkol melawan Gaza dan rakyatnya.

"Saya akan mempertanyakan di hadapan Tuhan pada Hari Kiamat nanti mereka yang mendengar tangisan putri saya untuk meminta pertolongan dan tidak menyelamatkannya," katanya kepada AFP.

Kasus Hind yang dipublikasikan secara luas ini muncul ketika lembaga-lembaga bantuan memperingatkan bahwa anak-anak dan keluarga-keluarga menanggung beban berat perang Israel dengan Hamas.

Baca juga: Sejarah Kekristenan di Gaza

"Anak-anak meninggal pada tingkat yang mengkhawatirkan di Gaza," kata badan PBB untuk anak-anak, UNICEF.

Sebuah cuplikan video yang disediakan oleh Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) pada 10 Februari 2024, menunjukkan sebuah mobil yang dilaporkan ditumpangi oleh Hind Rajab, seorang anak Palestina berusia enam tahun yang memohon untuk diselamatkan, setelah kendaraan tersebut ditembaki di Kota Gaza, meninggalkannya sendirian, dalam keadaan ketakutan dan terluka, dikelilingi oleh mayat-mayat keluarganya yang telah meninggal. Setelah lebih dari dua minggu upaya panik untuk menghubunginya, tubuh Hind ditemukan pada tanggal 10 Februari, bersama dengan kerabat dan dua petugas penyelamat RRC yang dikirim untuk menemukannya. Badan bantuan dan kementerian kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengonfirmasi penemuan suram tersebut, dan menyalahkan pasukan Israel. Bulan Sabit Merah Palestina/AFP Sebuah cuplikan video yang disediakan oleh Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) pada 10 Februari 2024, menunjukkan sebuah mobil yang dilaporkan ditumpangi oleh Hind Rajab, seorang anak Palestina berusia enam tahun yang memohon untuk diselamatkan, setelah kendaraan tersebut ditembaki di Kota Gaza, meninggalkannya sendirian, dalam keadaan ketakutan dan terluka, dikelilingi oleh mayat-mayat keluarganya yang telah meninggal. Setelah lebih dari dua minggu upaya panik untuk menghubunginya, tubuh Hind ditemukan pada tanggal 10 Februari, bersama dengan kerabat dan dua petugas penyelamat RRC yang dikirim untuk menemukannya. Badan bantuan dan kementerian kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengonfirmasi penemuan suram tersebut, dan menyalahkan pasukan Israel.

Ribuan orang telah terbunuh dan lebih banyak lagi yang terluka, dan yang lainnya terancam karena kekurangan makanan, air dan obat-obatan, tambahnya.

Hind terakhir kali terdengar kabarnya setelah terjebak di dalam mobil keluarganya bersama kerabat lainnya ketika mereka mencoba melarikan diri dari Kota Gaza dari serangan Israel.

"Hind dan semua orang yang ada di dalam mobil telah menjadi martir," kata kakek gadis itu, Baha Hamada, kepada AFP, Sabtu.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com