Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda dengan Trump, Biden Tak Dituntut meski Bawa Dokumen Rahasia AS ke Rumah

Kompas.com - 07/02/2024, 19:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - The Washington Post pada Selasa (6/2/2024) melaporkan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para ajudannya tidak akan dituntut pidana meski membawa dokumen rahasia negara ke rumahnya.

Hal tersebut didapat dari laporan penasihat khusus Robert Hur yang akan dirilis dalam beberapa hari mendatang.

Dokumen-dokumen rahasia AS ditemukan di rumah dan bekas kantor Biden ketika menjabat sebagai wakil presiden.

Baca juga: Biden Lupa Nama Presiden Perancis, Salah Sebut Nama Orang yang Sudah Meninggal

Dikutip dari kantor berita AFP, Hur tahun lalu diangkat oleh Jaksa Agung Merrick Garland setelah dokumen rahasia ditemukan di rumah Biden di Wilmington, Negara Bagian Delaware, dan di bekas kantornya pada 2022.

Berbeda dengan Biden (81), Donald Trump yang merupakan mantan presiden ke-45 AS sedang menghadapi dakwaan terkait dugaan kesalahan membawa dokumen rahasia.

Trump (77) pada Juni 2023 mengaku tidak bersalah atas berbagai tuduhan berupa penyimpanan informasi pertahanan nasional secara tidak sah, konspirasi untuk menghalangi keadilan, dan membuat kesaksian palsu.

Ia juga didakwa oleh penasihat khusus lainnya, Jack Smith, dan dituduh membahayakan keamanan nasional dengan menyimpan informasi rahasia nuklir dan pertahanan setelah meninggalkan Gedung Putih.

Trump menyimpan dokumen-dokumen tersebut—termasuk catatan dari Pentagon, CIA, dan Badan Keamanan Nasional—tanpa jaminan di rumahnya di Mar-a-Lago, Florida, dan menggagalkan upaya pemerintah untuk mengambilnya, menurut dakwaan.

Dia akan diadili di Florida pada Mei 2024.

Baca juga:

Washington Post mewartakan, ada perbedaan-perbedaan signifikan antara kasus Biden dan Trump.

Dikatakan bahwa jumlah dokumen dalam kasus Biden kurang dari 20, sedangkan penyelidikan Trump melibatkan sekitar 300 dokumen di rumahnya.

Trump juga diduga berusaha menyesatkan penyelidik, sedangkan Biden bekerja sama dan bersedia diwawancarai Hur pada Oktober 2023 bersama puluhan staf saat ini dan para mantan stafnya.

Para ajudan Biden mengatakan kepada Washington Post, dokumen-dokumen itu secara tidak sengaja tersimpan di rumah Biden dan kantornya karena kecerobohan staf.

Baca juga: FBI Sita Dokumen Bertanda Top Secret di Rumah Donald Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com