Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Panda Ini Terlihat Asyik Main Salju untuk Pertama Kalinya

Kompas.com - 06/02/2024, 12:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Mothership

BEIJING, KOMPAS.com - Anak panda bernama Le Le tiba dengan selamat di Chengdu, China, pada 16 Januari 2024, usai melakukan perjalanan dari Singapura.

Setelah dikarantina selama 30 hari, Le Le kini berada di Pusat Konservasi dan Penelitian Panda Raksasa China.

Beberapa hari yang lalu, fasilitas tersebut membagikan info sekilas bagaimana Le Le di lingkungan barunya melalui sebuah video.

Baca juga: Kabar Baik, China Umumkan Panda Raksasa Tidak Lagi Terancam Punah

Karena berada 1.200 m di atas permukaan laut dan suhu 2 derajat celcius, area tersebut tertutup salju.

Sebagaimana diberitakan Mothership pada Senin (5/2/2024), salah satu penjaga Le Le menyendok salju ke dalam ember, dan menaruhnya ke kandang Le Le agar ia dapat memeriksanya dengan penasaran.

Ember salju itu diberikan kepada Le Le disertai dengan beberapa camilan. Dan camilan itu dimakannya terlebih dahulu.

Setelah menghabiskan makanan ringannya, Le Le mengunyah salju tersebut sebelum mengunyahnya secara eksperimental.

Dari video itu, Le Le masih beradaptasi dengan suhu dingin Gunung Huaying, tempat pusatnya berada.

Baca juga: Panda yang Dipinjam Thailand dari China Mati karena Pembekuan Darah

Ini juga menjadi pengalaman pertama Le Le bisa bermain dengan salju, selain dia harus beradaptasi.

Karena cuaca yang sangat dingin, aktivitas untuk luar ruangan Le Le ditunda. Karena itu, penjaganya membawakan salju untuk dia mainkan.

Orang tua Le Le yakni Jia Jia dan Kai Kai, pertama kali tiba di Singapura pada 2012 berdasarkan perjanjian sepuluh tahun dengan China.

Le Le adalah anak panda raksasa pertama yang lahir di Singapura.

Panda raksasa terkenal sulit untuk dikembangbiakkan, dan sebagai bagian dari perjanjian dengan China, anak panda yang lahir di luar negeri harus kembali ke rumah pada usia sekitar dua tahun untuk meningkatkan upaya konservasi.

Diketahui, diplomasi panda telah menjadi praktik baik di mana pemerintah China akan menghadiahkan panda ke negara lain sebagai tanda niat baik dan membina hubungan internasional yang positif.

Baca juga: China Menanti Kepulangan Ya Ya, Panda yang Diduga Diperlakukan Buruk oleh Kebun Binatang AS

Hal itulah yang kemudian menjadikan orangtua Le Le diberikan kepada Singapura pada tahun 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com