Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thaksin Shinawatra Memenuhi Syarat untuk Bebas Bersyarat Bulan Depan

Kompas.com - 18/01/2024, 11:40 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

BANGKOK, KOMPAS.com - Mantan perdana menteri Thailand yang dipenjara, Thaksin Shinawatra, memenuhi syarat untuk dibebaskan secara bersyarat bulan depan karena usia dan kesehatannya.

Hal ini disampaikan seorang pejabat departemen pemasyarakatan pada Rabu (17/1/2024).

Thaksin, 74 tahun, dirawat di rumah sakit karena tekanan darah tinggi dan sesak di dada dalam beberapa jam setelah kembalinya dia secara dramatis ke Thailand pada bulan Agustus dari pengasingan selama 15 tahun untuk menjalani hukuman delapan tahun karena penyalahgunaan kekuasaan.

Baca juga: Meski Dipenjara, Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Bisa Jadi Penasihat Pemerintah

Dilansir dari CNA, hukumannya diringankan menjadi satu tahun setelah mendapat pengampunan dari kerajaan.

Departemen pemasyarakatan pekan lalu memperpanjang masa tinggalnya di rumah sakit polisi, dengan alasan untuk memantau kesehatannya.

"Berdasarkan kriteria, Thaksin memenuhi syarat untuk mendapatkan pembebasan bersyarat khusus," kata Wakil Direktur Jenderal Departemen Pemasyarakatan Sitthi Sutivong kepada para wartawan saat menjawab pertanyaan apakah Thaksin dapat dibebaskan pada Februari.

Sitthi mengatakan bahwa departemennya belum menerima permintaan resmi dari Penjara Bangkok untuk pembebasan bersyarat Thaksin.

Thaksin digulingkan dari kekuasaan dalam kudeta militer tahun 2006 dan telah menjadi pusat dari 17 tahun gejolak di Thailand, mempengaruhi politik dari pengasingan.

Thaksin, mantan taipan telekomunikasi dan pemilik klub sepak bola Liga Premier Manchester City, dituduh oleh militer melakukan korupsi, kronisme, dan penyalahgunaan kekuasaan.

Dia dijatuhi hukuman penjara in absentia pada tahun 2008.

Adiknya, Yingluck Shinawatra, digulingkan sebagai perdana menteri dalam kudeta militer lainnya pada tahun 2014.

Baca juga: Teka-teki Masa Depan Thaksin Shinawatra Sepulangnya ke Thailand Mulai Terbaca

Thaksin menerima sambutan bak bintang rock saat kembali ke Thailand pada bulan Agustus, dengan kerumunan orang yang mengelu-elukan kedatangannya dengan jet pribadi dan polisi yang memberi hormat kepadanya sebelum mengawalnya ke pengadilan dan kemudian ke penjara.

Pada hari yang sama, sekutunya yang juga pengusaha real estate, Srettha Thavisin, terpilih sebagai perdana menteri oleh parlemen.

Baca juga: Raja Thailand Kurangi Hukuman Penjara Thaksin Shinawatra dari 8 Tahun Jadi 1 Tahun

Thaksin telah berulang kali membantah masih berpolitik dan mengatakan bahwa dia sudah pensiun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com