Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Menang Besar dalam Pemilihan Capres Partai Republik di Iowa, Apa Tanggapannya?

Kompas.com - 16/01/2024, 14:48 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

IOWA, KOMPAS.com - Donald Trump meraih kemenangan gemilang dalam pemilihan presiden putaran pertama Partai Republik tahun 2024 di Iowa pada Senin (15/1/2024).

Ia menegaskan kekuasaannya atas partai tersebut di negara bagian itu, meskipun menghadapi sejumlah tuntutan pidana saat Trump berupaya untuk bertanding ulang dengan Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden.

Gubernur Florida Ron DeSantis (45) berada jauh di belakang di posisi kedua, mengungguli mantan Duta Besar AS Nikki Haley (51) ketika mereka berjuang untuk menjadi alternatif utama selain Trump.

Baca juga: Joe Biden Serang Habis-habisan Trump Jelang Pilpres AS

Trump (77) menang dengan selisih yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pemilu Partai Republik di Iowa, memperkuat argumennya bahwa pencalonannya sudah pasti mengingat keunggulan besarnya dalam jajak pendapat nasional.

Lantas, apa tanggapan Trump terkait hasil kaukus Capres Partai Republik di Iowa ini?

"TERIMA KASIH IOWA, AKU MENCINTAIMU SEMUA!!!" tulis Trump di platform media sosialnya, Truth Social.

Menurut Edison Research, dengan 95 persen suara yang diharapkan dihitung, Trump memperoleh 51 persen, sementara DeSantis memperoleh 21 persen dan Haley 19 persen.

Margin kemenangan terbesar untuk kaukus Partai Republik Iowa adalah 12,8 poin persentase untuk Bob Dole pada tahun 1988.

Pengusaha Vivek Ramaswamy mengakhiri pencalonannya sebagai presiden setelah memperoleh sedikit di bawah 8 persen suara pada Senin dan mendukung Trump dalam pidatonya di hadapan para pendukungnya.

Jika Trump meraih suara di atas 50 persen, dan menang lebih banyak dibandingkan gabungan seluruh pesaingnya, hal ini akan semakin melemahkan argumen lawan-lawannya bahwa upayanya untuk meraih nominasi bisa saja gagal.

Baca juga: Trump Dilarang Ikut Pilpres AS 2024 di Colorado

Hasil ini mencerminkan bahwa popularitas Trump di kalangan pemilih Partai Republik masih luar biasa. Bahkan setelah ia dua kali menghadapi pemakzulan, dituduh terlibat dalam penyerangan Capitol AS pada 6 Januari 2021, menyimpan dokumen rahasia setelah meninggalkan Gedung Putih, dan memalsukan catatan terkait pembayaran uang tutup mulut kepada bintang porno.

 

Nyatanya, sebagaimana diberitakan Kantor berita Reuters, lebih dari 60 persen pemilih Partai Republik yang mengikuti kaukus menganggap Trump akan tetap layak menjabat sebagai presiden meskipun terbukti bersalah melakukan kejahatan.

Menurut jajak pendapat Edison, Trump mendominasi secara keseluruhan.

Ia memenangkan mayoritas di antara laki-laki dan perempuan, di antara mereka yang menganggap dirinya sangat konservatif, agak konservatif dan independen, maupun di antara mereka yang lulus kuliah dan mereka yang tidak.

Trump menangkap mayoritas anggota Partai Republik yang menempatkan imigrasi sebagai perhatian utama mereka –dan mayoritas dari mereka yang mengatakan perekonomian menjadi kekhawatiran utama.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com