Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Ekuador Kian Mengerikan, Presiden Janji Bangun Penjara Keamanan Tinggi

Kompas.com - 12/01/2024, 08:02 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

QUITO, KOMPAS.com - Presiden Ekuador Daniel Noboa memaparkan rencana pembangunan dua penjara dengan keamanan tinggi pada Kamis (11/1/2024).

Ini merupakan bagian dari janjinya untuk melancarkan perang terhadap geng narkoba.

Dilansir dari Reuters, saat ini keluarga hampir 180 staf penjara yang masih disandera oleh para narapidana menuntut adanya tindakan untuk menyelamatkan mereka.

Baca juga: Kronologi Ekuador Perang Lawan Kartel Narkoba

Lonjakan kekerasan yang dramatis minggu ini, termasuk penyerbuan sebuah stasiun TV yang sedang mengudara, ledakan yang tidak dapat dijelaskan di beberapa kota, dan penculikan petugas polisi, tampaknya merupakan respons geng terhadap rencana Noboa.

Noboa bertekad untuk mengatasi situasi keamanan yang mengerikan di negara itu, termasuk dengan penjara-penjara baru.

Sejak Senin (9/1/2024), 158 sipir penjara dan 20 staf administrasi telah disandera di setidaknya tujuh penjara.

Namun hanya ada sedikit informasi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang mengenai status para sandera.

Keluarga dan serikat pekerja mengkritik respon pemerintah.

"Malam ini akan menjadi lima malam di mana kami tidak tahu apa-apa tentang suami, anak laki-laki, anak perempuan kami," kata istri seorang sipir di sebuah penjara di kota Latacunga, di antara sekelompok kerabat yang berkumpul di luar penjara. "Pihak berwenang tidak memberikan solusi apa pun, mereka tidak mengatakan apa pun."

"Kami menunggu mereka dengan tangan terbuka," kata wanita itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan, sambil menangis. "Pemerintah harus melakukan sesuatu."

Baca juga: Presiden Noboa: Ekuador Sedang Berperang Melawan Kartel Narkoba#

Badan penjara SNAI mengatakan bahwa operasi untuk membebaskan para sandera sedang berlangsung.

Carlos Ordonez, wakil presiden asosiasi pekerja penjara, menyebut situasi ini sangat mengkhawatirkan.

"Kami masih belum tahu bagaimana kondisi di dalam," katanya. "Tidak ada yang masuk, tidak ada yang keluar; kami tidak memiliki informasi yang pasti."

Ordonez mengatakan bahwa militer telah mengambil alih pengelolaan lokasi-lokasi di mana terdapat sandera.

Baca juga: Kerusuhan Ekuador: Apa yang Terjadi, Siapa Adolfo Macias yang Kabur dari Penjara?

Video yang diklaim menunjukkan staf penjara mengalami kekerasan ekstrem, termasuk penembakan dan penggantungan, telah beredar di media sosial, meskipun panglima angkatan bersenjata Laksamana Muda Jaime Vela mengatakan bahwa tidak ada sandera yang terbunuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com