TAIPEI, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan Taiwan pada Sabtu (6/1/2024) mengecam China karena mengirimkan balon udara ke arah pulau yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut.
China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Dalam beberapa tahun terakhir, China semakin sering melakukan latihan militer di sekitar pulau tersebut.
Pada Desember, Kementerian Pertahanan di Taipei mulai melaporkan kemunculan balon-balon China di sekitar Taiwan.
Baca juga: Capres Taiwan Tegas Tolak Campur Tangan China dalam Pemilu
"Berdasarkan jalur melayang mereka baru-baru ini, (balon-balon itu) telah menjadi ancaman serius bagi keselamatan banyak rute penerbangan internasional," kata kementerian itu, menuduh China telah mengabaikan keselamatan penerbangan.
"(Tujuan) utama dari deteksi balon udara baru-baru ini adalah pelecehan 'zona abu-abu' dalam upaya untuk menggunakan perang kognitif untuk mempengaruhi moral masyarakat kita," katanya, dilansir dari DW.
"Kami menyerukan agar praktik ini segera diakhiri untuk memastikan keselamatan penerbangan di wilayah ini," kata kementerian tersebut.
Kementerian tersebut merilis sebuah ilustrasi yang menunjukkan dua balon udara China yang dikatakan telah melewati garis tengah antara China dan Taiwan pada Jumat (5/1/2024).
Salah satu balon berada tepat di atas pulau itu, katanya.
Taiwan akan mengadakan pemilihan presiden minggu depan, yang dapat menentukan arah hubungan Taipei dengan Beijing.
Ketegangan telah meningkat sejak terpilihnya Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada tahun 2016, dengan Beijing menuduh Partai Progresif Demokratik (DPP) melakukan kegiatan separatis.
Baca juga: Ramalan Nostradamus untuk 2024: Perang China-Taiwan, Raja Charles III Mundur, dan Paus Baru
Awal tahun ini, Tsai, yang akan segera mengundurkan diri, mengatakan bahwa perang bukanlah sebuah pilihan.
Baca juga: Rakyat Taiwan Diminta Dukung Reunifikasi Damai, Semua Partai Menolak
Sementara itu, Wali kota Taipei Hou Yu-ih dari partai oposisi Kuomintang (KMT) memperingatkan bahwa Taipei menghadapi pilihan antara perdamaian dan perang dan berjanji untuk menjaga stabilitas regional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.