Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polandia Minta Para Sekutu di Barat Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina

Kompas.com - 03/01/2024, 19:14 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WARSAWA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski pada Rabu (3/1/2023) meminta para sekutu di Barat mengirimkan rudal jarak jauh ke Ukraina.

Tujuannya adalah untuk membantu Ukraina menargetkan situs-situs peluncuran dan pusat komando ketika Rusia melancarkan gelombang serangan baru.

Sehari sebelumnya, rentetan serangan rudal Rusia menghantam bangunan tempat tinggal di ibu kota Kyiv dan Kharkiv di Ukraina timur laut, menewaskan lima orang dan melukai puluhan warga sipil.

Baca juga: Rusia Gempur 2 Kota Terbesar di Ukraina, 5 Orang Tewas, 135 Terluka

Sikorski kemudian mengatakan di media sosial, Barat harus merespons dalam "bahasa yang dimengerti Putin”.

Dia mendesak sekutu-sekutunya untuk membekali Kyiv dengan rudal jarak jauh yang dapat menghancurkan lokasi peluncuran dan pusat komando.

Polandia adalah salah satu sekutu Ukraina paling setia, dan pemerintahan baru di Warsawa melipatgandakan dukungan politik kepada negara tetangganya itu.

Baca juga:

Sikorski juga mengatakan, tanggapan untuk serangan Rusia terhadap Ukraina harus mencakup pengetatan sanksi Barat agar Moskwa tidak dapat membuat senjata baru dengan komponen selundupan.

Sikorski yang ditunjuk menjadi Menlu Polandia pada Desember 2023 dalam pemerintahan baru yang pro-Uni Eropa, memilih Ukraina sebagai kunjungan pertamanya ke luar negeri.

Di sana ia berujar, Barat harus menggerakkan perekonomiannya untuk mempersenjatai Ukraina.

Baca juga: Alasan Polandia Tak Akan Lagi Pasok Senjata ke Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com