Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Pakistan Bunuh Saudaranya Saat Rekam Video TikTok

Kompas.com - 02/01/2024, 14:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber DW

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Polisi di Pakistan sedang mencari seorang remaja perempuan yang diduga menembak dan membunuh saudara perempuannya ketika sedang merekam video TikTok.

Insiden ini terjadi di sebuah desa kecil di distrik Gujrat, provinsi Punjab, Pakistan tengah, pada Jumat (29/12/2023).

Namun, ada penundaan dalam penyelidikan kasus ini karena pihak keluarga diduga mencoba untuk mencegah agar insiden tersebut tidak diketahui.

Baca juga: Moderator TikTok Mengaku Kesulitan Menilai Konten Terkait Konflik Gaza

Dilansir dari DW, polisi akhirnya menerima pengaduan dari saudara laki-laki gadis tersebut, yang berujung pada pengajuan kasus terhadap tersangka.

Polisi masih mencari pelaku penembakan

"Sepertinya ini adalah sebuah kecelakaan, namun masih terlalu dini untuk menyimpulkannya," kata Muhammad Naseer, dari kepolisian Sarai Alamgir yang menyelidiki kasus ini, kepada kantor berita Jerman, DPA.

Naseer mengatakan bahwa mereka telah mengunjungi tempat kejadian perkara dan mengumpulkan bukti-bukti.

"Kami sedang mencari gadis yang diduga menembak adik perempuannya," katanya.

Insiden ini bukan pertama kalinya seorang anak muda kehilangan nyawanya saat merekam di TikTok.

Seorang wanita di Florida, Amerika Serikat, tewas dalam penembakan yang tidak disengaja pada Mei 2023 ketika dia merekam video TikTok dengan seorang wanita berusia 20 tahun yang menggunakan senapan sebagai alat peraga.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-676 Serangan Rusia ke Ukraina: Pidato Tahun Baru Zelensky-Putin | Gempuran 49 Drone

Pad Januari tahun lalu, seorang pria jatuh dari ketinggian 70 kaki (21,3 meter) hingga meninggal dunia ketika dia sedang merekam video TikTok di dekat tebing di Puerto Rico.

Ada banyak seruan untuk melarang total TikTok di Pakistan, dan keputusan pengadilan telah memblokir sementara platform berbagi video asal China ini.

Pada akhir tahun 2020, Pakistan melarang TikTok setelah sejumlah keluhan dari berbagai segmen masyarakat terhadap konten tidak bermoral/tidak senonoh di aplikasi berbagi video," kata Otoritas Telekomunikasi Pakistan (PTA) pada saat itu.

Regulator telekomunikasi mengatakan bahwa mereka telah mengeluarkan peringatan kepada TikTok untuk memoderasi konten yang melanggar hukum, tetapi perusahaan media sosial tersebut gagal mematuhi instruksinya.

Namun, platform tersebut dipulihkan kembali setelah sepuluh hari.

Baca juga: Nepal Larang TikTok karena Mengganggu Keharmonisan Sosial

"TikTok dibuka kembali setelah ada jaminan dari manajemen bahwa mereka akan memblokir semua akun yang berulang kali terlibat dalam penyebaran kecabulan dan asusila," kata regulator pada saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com