BELGRADE, KOMPAS.com - Para pengunjuk rasa Serbia pada Senin (25/12/2023) menutup jalan di ibu kota Belgrade untuk memprotes hasil pemilu parlemen dan lokal yang menurut mereka dicurangi.
Semalam sebelumnya, Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengecam kerusuhan yang terjadi di Belgrade dan mengeklaim ada bukti kericuhan ini sudah direncanakan.
Kantor berita AFP melaporkan, ratusan demonstran menutup jalan di kawasan perkantoran administrasi publik dan kementerian pemerintahan daerah.
Baca juga: Presiden Serbia Bersumpah Negaranya Tak Akan Gabung NATO
Mayoritas demonstran tergabung dalam gerakan Borba (Perjuangan) yang mendukung protes dari pihak oposisi sejak 18 Desember 2023 atau sehari setelah pemilu.
Mereka menuntut revisi daftar pemilih, dengan alasan di situlah sumber dugaan kecurangan pemilu.
“Aku lahir tahun 2002, dan kupikir tidak perlu--seperti yang dilakukan orangtuaku--memperjuangkan demokrasi di jalan raya,” kata Emilija Milenkovic, mahasiswa politik berusia 21 tahun, kepada wartawan AFP.
"Tapi aku harus melakukannya," tambahnya
Gadis itu mengenakan lencana Otpor, gerakan mahasiswa di masa lalu yang mengorganisir protes terhadap mantan presiden Slobodan Milosevic.
Baca juga:
Setelah pemilu Serbia pada 17 Desember 2023, partai Vucic mengeklaim kemenangan besar.
Namun, para pengamat internasional--termasuk perwakilan dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE)--melaporkan adanya kejanggalan, termasuk pembelian suara dan penjejalan kotak suara.
Tuduhan ini berujung demo berhari-hari di depan gedung komisi pemilihan Serbia.
Sementara itu, tujuh anggota kubu oposisi utama yang bersatu di bawah panji "Serbia Melawan Kekerasan" melakukan mogok makan agar hasil pemilu dibatalkan.
Baca juga: Pejabat Serbia Ketahuan Nonton Film Porno Saat Debat Sengit di Parlemen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.