Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Terlibat Perdagangan Manusia, Pesawat Tujuan India Ditahan di Perancis

Kompas.com - 25/12/2023, 21:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: DW Indonesia

VATRY, KOMPAS.com - Sebuah pesawat Airbus A340 dengan tujuan Nikaragua mengangkut 303 penumpang yang lepas landas dari Uni Emirat Arab melakukan transit di bandara Vatry, Perancis, untuk mengisi bahan bakar pada Kamis (21/12/2023).

Namun, pesawat itu ditahan lantaran adanya sebuah informasi dari seorang penumpang yang tidak ingin disebutkan namanya, bahwa para penumpang berpotensi menjadi korban tindak pidana perdagangan orang atau TPPO.

Seluruh 303 penumpang pesawat adalah warga negara India, termasuk anak-anak dan keluarga, dengan penumpang termuda merupakan seorang balita berusia 21 bulan.

Baca juga: Sengaja Jatuhkan Pesawat demi Konten, YouTuber AS Akhirnya Ditahan

Sementara itu, beberapa anak di bawah umur dalam penerbangan itu juga tidak didampingi orang dewasa, kata otoritas Perancis, terbang tanpa pendamping.

Setelah pesawat itu ditahan, para penumpang mula-mula tetap berada di dalam pesawat. Namun, kemudian mereka dipindahkan ke gedung terminal.

Pihak berwenang, petugas medis dan sukarelawan bahkan sempat memasang tempat tidur, memastikan mereka mendapat makanan dan akses kebersihan secara teratur.

Bagaimana proses penyelidikannya?

Setelah melakukan interogasi selama dua hari kepada para penumpang, kejaksaan Perancis mengizinkan mereka untuk terbang pada Minggu (24/12/2023).

Otoritas lokal dalam pernyataannya menyebut persetujuan keberangkatan diharapkan terlaksana pada Senin (25/12/2023).

Pesawat itu dioperasikan oleh perusahaan penyewaan maskapai Legend Airlines, yang berbasis di Romania.

Kepada kantor berita Associated Press (AP), tim hukum dari maskapai tersebut, Liliana Bakayoko mengatakan, mereka berharap pesawat itu dapat diberangkatkan ke Mumbai, India, pada Senin (25/12/2023) "dengan sebanyak mungkin penumpang”.

Dia memprediksi setidaknya 280 penumpang semestinya bisa berangkat.

Selain itu, dia menambahkan, 15 awak pesawat juga telah dibebaskan pada Sabtu (23/12/2023) kemarin setelah diinterogasi. Dia juga menyangkal bahwa pihaknya berperan dalam perdagangan manusia.

Baca juga: Pilot AS yang Hendak Matikan Pesawat Saat Terbang Sedang dalam Pengaruh Jamur Psikedelik

Apakah tujuan mereka Amerika Serikat?

Pihak berwenang menyatakan, telah menahan dua orang penumpang sejak Jumat (22/12/2023) "guna memverifikasi" peran mereka "yang mungkin berbeda dari yang lain dalam perjalanan ini, serta maksud dan tujuannya".

Menurut laporan kantor berita Perancis (AFP), sebanyak 12 orang dilaporkan telah meminta suaka. Informasi ini mengutip dari seorang sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.

Sementara itu, pihak Jaksa juga enggan memberikan komentar mengenai tuduhan TPPO, atau pun soal Amerika Serikat (AS) yang menjadi tujuan akhir para penumpang.

Tahun 2023 ini, telah terjadi lonjakan imigran warga negara India yang masuk ke kawasan AS secara ilegal melalui Meksiko.

Setidaknya 41.770 warga negara India ditangkap saat mencoba masuk ke kawasan AS secara ilegal dari Meksiko per 30 September lalu. Jumlah ini disebut dua kali lipat dari jumlah imigran ilegal tahun 2022, yakni 18.308 kasus.

Baca juga: Kelebihan Beban, Pesawat Jepang Gagal Terbang karena Angkut 27 Atlet Sumo

Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul Sempat Dicurigai Ada TPPO, Pesawat Ini Diizinkan Terbang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com