Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Tuding Penjaga Pantai China Tembakkan Meriam Air ke Kapal Mereka

Kompas.com - 10/11/2023, 10:56 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Filipina pada Jumat (10/11/2023) menuduh penjaga pantai China menembakkan meriam air ke sebuah kapal yang membawa perbekalan untuk pasukan Filipina di sebuah pos terpencil di Laut China Selatan.

"Kapal CCG 5203 menggunakan meriam air terhadap kapal suplai Filipina M/L Kalayaan dalam sebuah upaya ilegal yang gagal untuk memaksa kapal tersebut mengubah arah," ujar gugus tugas pemerintah Filipina dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

Insiden terbaru di dekat Second Thomas Shoal di Kepulauan Spratly ini terjadi hampir tiga pekan setelah dua tabrakan antara kapal-kapal China dan Filipina selama misi pengiriman pasokan.

Baca juga: PM Kishida: Jepang, Filipina, dan AS Bekerja Sama Lindungi Laut China Selatan

Sejumlah pasukan Filipina dilaporkan telah ditempatkan di kapal BRP Sierra Madre yang sudah runtuh.

Kapal itu sengaja dikandaskan oleh Angkatan Laut Filipina di Second Thomas Shoal di Kepulauan Spratly pada 1999 untuk memeriksa gerak maju China di perairan tersebut.

Pasukan ini bergantung pada misi pasokan ulang untuk kelangsungan hidup mereka.

China seperti diketahui telah mengeklaim kepemilikan hampir seluruh Laut China Selatan, yang dilalui triliunan dolar perdagangan setiap tahunnya.

Mereka telah mengabaikan keputusan internasional pada 2016 yang menyatakan bahwa klaimnya tidak memiliki dasar hukum.

Selama sekitar satu dekade terakhir, Beijing telah mengerahkan kapal-kapal untuk berpatroli di perairan tersebut dan membangun pulau-pulau buatan yang dimiliterisasi untuk memperkuat posisinya.

Baca juga: AS dan China Diskusi Blak-blakan Terkait Sengketa Laut China Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com