Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdebatan Terkait Bantuan Dana AS untuk Israel, Demokrat Ngotot Ukraina juga Diprioritaskan

Kompas.com - 08/11/2023, 16:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Senat Partai Demokrat AS menolak upaya Partai Republik terkait rancangan undang-undang untuk memberikan bantuan darurat kepada Israel tetapi tidak memprioritaskan pemberian bantuan untuk Ukraina yang sedang melawan Rusia.

Senator Partai Republik Roger Marshall mengatakan bahwa penting bagi senat untuk tidak menunda pemberian bantuan kepada Israel.

Partai Demokrat pun keberatan akan hal ini. Dilansir dari Reuters, mereka menekankan pentingnya memberikan bantuan kepada Ukraina, selain membantu Israel, pendanaan keamanan perbatasan, dan dana untuk melawan China di Indo-Pasifik.

Baca juga: Cerita Dokter RS Indonesia di Gaza, Lihat Senjata Baru Israel dan Bekerja dengan Obor Kecil

Demokrat lantas menuduh anggota parlemen dari Partai Republik bermain politik terkait krisis di Israel.

RUU parlemen akan menyediakan 14,3 miliar dollar AS untuk Israel yang dianggap sedang menghadapi serangan Hamas. Namun, hal itu juga memotong jumlah uang yang sama dari Interest Rate Swap (IRS).

Dana untuk Israel tersebut akan mencakup 4 miliar dollar AS untuk pengadaan sistem pertahanan Iron Dome dan David's Sling Israel untuk melawan ancaman roket jarak pendek serta beberapa transfer peralatan dari persediaan AS.

"Sekutu kami di Ukraina tidak bisa lagi ditunda-tunda seperti halnya sekutu kami di Israel," kata Senator Patty Murray, yang mengetuai Komite Alokasi Senat.

Pemungutan suara di parlemen sebagian besar sejalan dengan garis partai. Partai Demokrat menyebut usulan pemangkasan IRS sebagai hal buruk bermotif politik yang akan meningkatkan defisit anggaran AS dengan mengurangi pemungutan pajak.

Mereka juga mengatakan bahwa sangat penting untuk terus mendukung Ukraina.

Untuk menjadi undang-undang, legislasi harus melewati senat yang dikuasai Partai Demokrat dan juga parlemen yang mayoritas dikuasai Partai Republik. Nantinya, undang-undang harus ditandatangani oleh Presiden AS Joe Biden, yang merupakan seorang Demokrat.

Gedung Putih mengatakan bahwa Biden juga akan memveto RUU tersebut.

Baca juga: Perang Hamas-Israel Tewaskan 10.000 Orang di Gaza, Bagaimana Cara Menghitungnya?

Para pemimpin senat sedang menulis RUU pendanaan tambahan mereka sendiri dan berharap untuk memperkenalkannya secepatnya minggu ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com