Senator Partai Republik Roger Marshall mengatakan bahwa penting bagi senat untuk tidak menunda pemberian bantuan kepada Israel.
Partai Demokrat pun keberatan akan hal ini. Dilansir dari Reuters, mereka menekankan pentingnya memberikan bantuan kepada Ukraina, selain membantu Israel, pendanaan keamanan perbatasan, dan dana untuk melawan China di Indo-Pasifik.
Demokrat lantas menuduh anggota parlemen dari Partai Republik bermain politik terkait krisis di Israel.
RUU parlemen akan menyediakan 14,3 miliar dollar AS untuk Israel yang dianggap sedang menghadapi serangan Hamas. Namun, hal itu juga memotong jumlah uang yang sama dari Interest Rate Swap (IRS).
Dana untuk Israel tersebut akan mencakup 4 miliar dollar AS untuk pengadaan sistem pertahanan Iron Dome dan David's Sling Israel untuk melawan ancaman roket jarak pendek serta beberapa transfer peralatan dari persediaan AS.
"Sekutu kami di Ukraina tidak bisa lagi ditunda-tunda seperti halnya sekutu kami di Israel," kata Senator Patty Murray, yang mengetuai Komite Alokasi Senat.
Pemungutan suara di parlemen sebagian besar sejalan dengan garis partai. Partai Demokrat menyebut usulan pemangkasan IRS sebagai hal buruk bermotif politik yang akan meningkatkan defisit anggaran AS dengan mengurangi pemungutan pajak.
Mereka juga mengatakan bahwa sangat penting untuk terus mendukung Ukraina.
Untuk menjadi undang-undang, legislasi harus melewati senat yang dikuasai Partai Demokrat dan juga parlemen yang mayoritas dikuasai Partai Republik. Nantinya, undang-undang harus ditandatangani oleh Presiden AS Joe Biden, yang merupakan seorang Demokrat.
Gedung Putih mengatakan bahwa Biden juga akan memveto RUU tersebut.
Para pemimpin senat sedang menulis RUU pendanaan tambahan mereka sendiri dan berharap untuk memperkenalkannya secepatnya minggu ini.
https://www.kompas.com/global/read/2023/11/08/164500670/perdebatan-terkait-bantuan-dana-as-untuk-israel-demokrat-ngotot-ukraina