Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Pilih Penguasa Johor Jadi Raja Baru

Kompas.com - 27/10/2023, 21:59 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

Penulis: VOA Indonesia

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Keluarga kerajaan "Negeri Jiran" telah memilih penguasa negara bagian Johor yang kaya raya sebagai raja baru Malaysia di bawah sistem monarki bergilir yang unik.

Sultan Ibrahim Iskandar (64), akan naik takhta pada 31 Januari untuk masa jabatan lima tahun, kata istana dalam sebuah pernyataan pada Jumat (27/10/2023).

Pemilihannya sudah diperkirakan secara luas, karena penguasa negara bagian Johor yang berbatasan dengan Singapura berada di urutan berikutnya berdasarkan urutan rotasi yang ditetapkan di antara sembilan penguasa negara bagian tersebut.

Baca juga: Mengapa Raja Malaysia Berhak Memilih Perdana Menteri Baru?

Ia menggantikan Raja petahana Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah dari Pahang tengah, yang memimpin periode penuh gejolak yang mencakup lockdown akibat Covid-19 dan ketidakstabilan politik yang telah menyebabkan pergantian empat perdana menteri sejak pemilu Malaysia 2018.

Sembilan penguasa negara bagian bergiliran menjabat sebagai raja Malaysia selama lima tahun di bawah satu-satunya sistem seperti itu di dunia, yang telah dipertahankan sejak kemerdekaan negara tersebut dari Inggris pada 1957.

Dikenal sebagai Yang Di-Pertuan Agong, raja Malaysia memainkan peran seremonial, karena kekuasaan administratif berada di tangan perdana menteri dan parlemen.

Namun raja sangat dihormati sebagai penjaga agama Islam dan tradisi Melayu, khususnya di kalangan mayoritas etnis Melayu Muslim.

Meskipun jabatan tersebut bersifat seremonial, raja menjadi lebih aktif dalam politik dalam beberapa tahun terakhir.

Raja Sultan Abdullah saat ini harus melakukan intervensi dalam beberapa tahun terakhir untuk memutuskan siapa yang menjadi perdana menteri. Hal ini termasuk menunjuk Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri setelah pemilihan umum tahun 2018 yang menyebabkan parlemen tidak dapat menjalankan fungsinya.

Baca juga: Raja Malaysia Akan Pilih PM Baru, Minta Warga Terima Setiap Keputusan

Sultan Ibrahim, penguasa yang sering melakukan perjalanan keliling tahunan dengan mobil dan motor untuk bertemu orang-orang di negara bagiannya, telah menyatakan kesiapannya menjadi raja.

“Ini bukan promosi. Ini adalah tanggung jawab yang siap saya ambil,” katanya kepada kantor berita nasional Bernama bulan lalu.

“(Rakyat) akan selalu didahulukan,” jelasnya.

Sultan Ibrahim memiliki banyak koleksi mobil dan motor mewah. Dia juga memiliki tentara pribadi dan terlibat dalam banyak bisnis.

Hal ini termasuk kepemilikan proyek pembangunan Forest City yang bernilai miliaran dolar di Johor, yang merupakan bentuk kerja sama dengan pengembang China, Country Gardens.

Penguasa Johor ini juga memiliki hubungan dekat dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim, dan mengatakan pemerintahan Anwar yang baru berusia satu tahun harus diberi lebih banyak waktu untuk memperkuat perekonomian.

Raja adalah kepala nominal pemerintahan dan angkatan bersenjata. Semua undang-undang, pengangkatan Kabinet dan pembubaran Parlemen untuk pemilihan umum memerlukan persetujuannya.

Baca juga: Raja Malaysia Akhirnya Turun Tangan Pilih PM Baru

Raja juga mengeluarkan pengampunan bagi penjahat. Konstitusi Malaysia mengalokasikan sekitar 5 juta ringgit (1,21 juta dollar AS) per tahun untuk pengeluaran raja dan rumah tangganya, termasuk pemeliharaan istana, meskipun jumlah tersebut dapat ditingkatkan dengan persetujuan Kabinet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com