Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jet Tempur AS Serang Suriah, Buntut Serangan Milisi yang Didukung Iran

Kompas.com - 27/10/2023, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

DAMASKUS, KOMPAS.com - Dua jet tempur Amerika Serikat (AS) menghantam fasilitas persenjataan dan amunisi di Suriah pada Jumat (27/10/2023).

Ini dilakukan sebagai pembalasan atas serangan terhadap pasukan AS oleh milisi yang didukung oleh Iran, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa konflik Israel-Hamas akan meluas ke Timur Tengah.

Presiden AS Joe Biden memerintahkan serangan terhadap dua fasilitas yang digunakan oleh Korps Garda Revolusi Iran dan milisi yang didukungnya.

Baca juga: Jet Tempur AS Tembak Jatuh Pesawat Tak Berawak Turkiye di Suriah

Dilansir dari Reuters, dia juga memperingatkan bahwa AS akan mengambil langkah-langkah tambahan jika serangan oleh proksi Iran terus berlanjut.

Pasukan AS dan koalisi telah diserang setidaknya 19 kali di Irak dan Suriah oleh pasukan yang didukung Iran dalam seminggu terakhir.

Hamas, Jihad Islam, dan Hezbollah Lebanon semuanya didukung Teheran.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (26/10/2023) bahwa jika serangan Israel terhadap Hamas tidak berhenti, Amerika Serikat tidak akan terhindar dari serangan ini.

Serangan udara AS terjadi sekitar pukul 4.30 pagi pada Jumat di Suriah (0130 GMT) di dekat Abu Kamal, sebuah kota Suriah di perbatasan dengan Irak.

Serangan dilakukan oleh dua jet tempur F-16 dengan menggunakan amunisi yang tepat, kata seorang pejabat pertahanan AS.

"Serangan pertahanan diri yang presisi ini merupakan tanggapan terhadap serangkaian serangan yang sedang berlangsung dan sebagian besar tidak berhasil terhadap personil AS di Irak dan Suriah oleh kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran yang dimulai pada 17 Oktober," kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

Baca juga: Pasukan AS di Irak dan Suriah Diserang 13 Kali dalam Seminggu

"Serangan-serangan yang didukung Iran terhadap pasukan AS ini tidak dapat diterima dan harus dihentikan," kata Austin.

Biden telah mengirimkan pesan yang jarang terjadi kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang memperingatkan Teheran agar tidak menargetkan personil AS di Timur Tengah, kata Gedung Putih.

Baca juga: Israel Serang Infrastruktur Militer Suriah

"Apa yang kami inginkan adalah agar Iran mengambil tindakan yang sangat spesifik, untuk mengarahkan milisi dan proksi mereka untuk mundur," kata seorang pejabat senior pertahanan AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com