Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Serang Zaporizhzhia di Ukraina dengan 6 Rudal, 2 Orang Tewas

Kompas.com - 18/10/2023, 15:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ZAPORIZHZHIA, KOMPAS.com - Serangan rudal Rusia terhadap Kota Zaporizhzhia di Ukraina tenggara pada Rabu (18/10/2023) dini hari menewaskan dua orang.

Gubernur Zaporizhzhia yaitu Yuriy Malashko mengatakan, Rusia meluncurkan enam rudal ke Zaporizhzhia antara pukul 01.33 hingga 01.48.

“Dua orang tewas dan tiga lainnya luka-luka akibat serangan tersebut,” kata polisi, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Serang Balik Rusia, Ukraina Evakuasi Semua Anak di Dekat Zaporizhzhia

Polisi menambahkan bahwa salah satu rudal menghantam sebuah gedung.

Menurut layanan darurat, gedung itu adalah bangunan tempat tinggal dan serangan tersebut menghancurkan tiga sampai lima lantai.

Foto-foto yang dirilis oleh sumber tersebut menunjukkan satu bangunan hancur dan sebagian fasadnya roboh.

Pihak berwenang hingga kini masih berupaya mengidentifikasi jenis rudal tersebut.

Baca juga:

Zaporizhzhia adalah lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa. PLTN tersebut diduduki oleh pasukan Rusia.

Serangan pada Rabu terjadi sehari setelah Ukraina untuk kali pertama menggunakan rudal jarak jauh ATACMS yang dipasok AS dalam perang melawan Rusia.

Sementara itu, pasukan khusus Ukraina mengaku bertanggung jawab atas serangan destruktif di lapangan udara di wilayah yang dikuasai Rusia.

Baca juga: Zelensky: PLTN Zaporizhzhia yang Dikuasai Rusia Ancaman Serius

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com