Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.000 Karyawan PLTN Zaporizhzhia Dipaksa Dapatkan Paspor Rusia

Kompas.com - 08/01/2023, 10:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Sky News

KYIV, KOMPAS.com – Para pekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia dipaksa untuk mendapatkan paspor Rusia.

Kabar tersebut disampaikan angkatan bersenjata Ukraina, sebagaimana dilansir Sky News, Sabtu (7/1/2023).

Rusia telah menduduki PLTN terbesar di Eropa yang terletak di tenggara Ukraina tersebut sejak awal perang.

Baca juga: Kemenhan Inggris: Milisi Luhansk dan Donetsk di Ukraina Dimasukkan ke Angkatan Bersenjata Rusia

Akan tetapi, PLTN Zaporizhzhia masih terus dioperasikan oleh para karyawan lama yang berkewarganegaraan Ukraina.

“Di Kota Energodar, wilayah Zaporizhzhia, pasukan pendudukan Rusia memaksa sekitar 3.000 pekerja PLTN Zaporizhzhia untuk mendapatkan apa yang disebut paspor Rusia,” kata angkatan bersenjata Ukraina.

Angkatan bersenjata Ukraina menambahkan, mata uang hryvnia juga ditarik peredarannya di kota tersebut.

“Hryvnia Ukraina ditarik dari peredaran di kota dengan mengancam pengusaha dengan denda dan penyitaan properti,” ucap angkatan bersenjata Ukraina.

Baca juga: Diplomat Uni Eropa: Gencatan Senjata Rusia di Ukraina Tidak Kredibel

“Jumlah tempat tinggal yang disita oleh penjajah dan ditinggalkan secara paksa telah meningkat secara signifikan,” sambungnya.

Zaporizhzhia adalah salah satu dari empat wilayah yang dicaplok Rusia pada September usai referendum.

Pencaplokan tersebut ditolak oleh Ukraina dan Barat. Referendum yang digelar di Zaporizhzhia juga disebut palsu.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan baha para milisi dari Republik Rakyat Luhansk (LNR) dan Republik Rakyat Donetsk (DNR) secara resmi diintegrasikan ke angkatan bersenjata Rusia pada 31 Desember 2022.

Baca juga: Pasukan Rusia dan Ukraina Saling Balas Tembakan meski Putin Serukan Gencatan Senjata

Pembaruan itu disampaikan Kementerian Pertahanan Inggris pada Jumat (6/1/2023) melalui pembaruan intelijen terbarunya di Twitter.

Luhansk dan Donetsk diakui internasional sebagai bagian dari Ukraina.

Namun, Rusia mengeklaim LNR dan DNR sebagai bagian dari Federasi Rusia menyusul referendum dan pencaplokan kedua wilayah tersebut pada September 2022

Selain itu, lanjut Kementerian Pertahanan Inggris, Rusia secara diam-diam mengontrol kedua daerah itu sejak 2014.

“Membentuk Korps Angkatan Darat DNR ke-1 dan Korps Angkatan Darat ke-2 LNR dan mendukung mereka dengan para perwira militer Rusia,” ujar Kementerian Pertahanan Inggris.

Baca juga: Alasan Warga Ukraina Yakin Bisa Kalahkan Rusia pada 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com