Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Danau Glasial Himalaya, 14 Orang Tewas, 100 Lainnya Hilang

Kompas.com - 05/10/2023, 17:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

 NEW DELHI, KOMPAS.com - Sedikitnya 14 orang tewas dan 102 lainnya hilang setelah hujan lebat menyebabkan danau glasial Himalaya di timur laut India jebol.

Tim penyelamat terhambat oleh jembatan yang hanyut dan sungai yang berarus deras, kata para pejabat pada Kamis (5/10/2023), dilansir dari Reuters.

Danau Lhonak di negara bagian Sikkim jebol pada Rabu (4/10/2023) dan menyebabkan banjir besar, yang menurut pihak berwenang telah berdampak pada kehidupan 22.000 orang.

Baca juga: Negara Bagian Australia Alami Kebakaran Hutan Disusul Banjir Dalam 24 Jam

Ini adalah peristiwa cuaca mematikan terbaru di pegunungan Asia Selatan yang disalahkan pada perubahan iklim.

"Operasi pencarian dilakukan di bawah kondisi hujan yang tak henti-hentinya, air yang mengalir deras di sungai Teesta, jalan dan jembatan yang hanyut di banyak tempat," ujar seorang juru bicara pertahanan.

Pada Kamis pagi, badan penanggulangan bencana negara mengatakan 26 orang terluka dan 102 orang hilang, 22 di antaranya adalah personel militer.

Sebelas jembatan telah hanyut.

Rekaman video dari kantor berita ANI menunjukkan air banjir meluap ke daerah-daerah yang telah dibangun di mana beberapa rumah runtuh, pangkalan militer dan fasilitas lainnya rusak dan kendaraan-kendaraan terendam.

Citra satelit menunjukkan bahwa hampir dua pertiga dari danau tersebut tampaknya telah dikeringkan.

Departemen cuaca memperingatkan akan adanya tanah longsor dan gangguan pada penerbangan.

Baca juga: Banjir Telah Surut, Tapi Kemarahan Warga New York Belum Mereda

Hujan diperkirakan akan turun dalam dua hari ke depan di beberapa bagian Sikkim dan negara bagian tetangga.

Sikkim terputus dari Siliguri di Benggala Barat karena jalan raya utama telah runtuh.

GT Dhungel, seorang anggota Dewan Legislatif Sikkim mengatakan kepada Reuters bahwa bensin dan solar telah menjadi langka di ibukota negara bagian, Gangtok, namun makanan masih mudah didapat.

Sebuah badai awan menjatuhkan hujan dalam jumlah besar dalam waktu singkat di danau glasial Lhonak pada Rabu, memicu banjir bandang di lembah Teesta, sekitar 150 km (93 mil) di sebelah utara Gangtok dekat perbatasan dengan China.

Laporan tahun 2020 dari badan penanggulangan bencana nasional India mengatakan bahwa danau-danau glasial terus bertambah dan menimbulkan risiko yang berpotensi besar bagi infrastruktur hilir dan kehidupan.

Baca juga: New York Umumkan Keadaan Darurat Setelah Banjir Bandang

Ini karena gletser-gletser di Himalaya sedang berada dalam fase penyusutan akibat perubahan iklim.

"Sayangnya, ini adalah yang terbaru dari serangkaian banjir bandang mematikan yang terjadi di wilayah Hindu Kush-Himalaya pada musim hujan ini, yang membuat realitas kerentanan ekstrem wilayah ini terhadap perubahan iklim menjadi semakin nyata," kata Pema Gyamtsho, direktur jenderal Pusat Internasional untuk Pengembangan Gunung Terpadu di Nepal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com