Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Sentil Jepang, Sebut Sengaja Rahasiakan Informasi Fukushima

Kompas.com - 05/10/2023, 15:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNA

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia mengatakan pada Rabu (4/10/2023) bahwa Jepang gagal memberikan informasi lengkap tentang air radioaktif yang dibuang dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang rusak.

Ini dilakukan meskipun ada permintaan berulang kali dari Rusia dan China.

Jepang mulai melepaskan air radioaktif yang telah diolah dari Fukushima ke Samudera Pasifik pada Agustus.

Baca juga: Gelombang Kedua Pelepasan Air PLTN Fukushima Dimulai Pekan Depan

Dilansir dari CNA, Negeri Matahari Terbit itu dikritik habis-habisan oleh China, yang segera melarang semua impor makanan laut dari Jepang.

"Kami dan China telah berulang kali mendesak pihak Jepang untuk menunjukkan transparansi dan memberikan semua negara yang berkepentingan akses penuh terhadap semua informasi tentang pembuangan air dari PLTN Fukushima-1," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.

"Jepang belum melakukan hal ini," kata Zakharova. "Jepang telah gagal untuk menanggapi isu-isu ini dengan baik dan menjamin tidak adanya ancaman, termasuk ancaman jangka panjang."

Gempa bumi dan tsunami besar pada tahun 2011 memicu ledakan nuklir di Fukushima.

Itu jadi bencana nuklir terburuk di dunia sejak Chornobyl 25 tahun sebelumnya, di wilayah yang dulu merupakan bagian dari Uni Soviet.

Jepang mengatakan bahwa pelepasan tersebut aman, dengan catatan bahwa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah menyimpulkan bahwa dampaknya terhadap manusia dan lingkungan dapat diabaikan.

Rusia sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan China dalam melarang impor makanan laut Jepang, kata seorang regulator Rusia bulan lalu.

Baca juga: Pembuangan Limbah PLTN Fukushima Tahap 2 Akan Dimulai Pekan Depan

Zakharova mengatakan bahwa sebagian besar kekhawatiran Rusia akan segera hilang jika Tokyo menghentikan proses pembuangan limbahnya ke lautan dunia.

Dia menambahkan bahwa China telah menyatakan pandangan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com