Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Pulang ke Korea Utara, Bawa Pulang Hadiah 5 Drone dari Rusia

Kompas.com - 17/09/2023, 18:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un pada Minggu (17/9/2023) pulang ke negaranya menaiki kereta api lapis baja, mengakhiri kunjungan enam hari di Rusia

Lawatan Kim Jong Un ke Rusia adalah kunjungan resmi ke luar negeri pertamanya sejak pandemi Covid-19

Kantor berita Pemerintah Rusia RIA Novosti merilis video kepulangan Kim Jong Un dan mengatakan, upacara keberangkatan diadakan di stasiun Artyom-Primorsky-1.

Baca juga: Sisi Lain Pertemuan Kim Jong Un dan Putin di Rusia

Sementara itu, kantor berita TASS melaporkan bahwa kereta Kim Jong Un mengarah sekitar 250 kilometer menuju perbatasan kedua negara.

Video tersebut memperlihatkan Kim Jong Un melambaikan tangan dari keretanya kepada delegasi Rusia yang dipimpin Menteri Sumber Daya Alam Alexander Kozlov, kemudian mars Perpisahan Slavianka dimainkan saat kereta berangkat.

Sebelumnya pada hari yang sama, TASS menyebutkan bahwa Kim Jong Un mendapat hadiah lima drone peledak, satu drone pengintai, rompi antipeluru, dan pakaian khusus yang tidak terdeteksi kamera termal dari Gubernur Primorye.

"Pemimpin DPRK menerima lima drone kamikaze dan sebuah drone pengintai 'Geran-25' dengan lepas landas vertikal," tulis TASS menggunakan nama resmi Korea Utara, dikutip dari kantor berita AFP.

Kim Jong Un pada Sabtu (16/9/2023) bertemu Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu di Vladivostok. Ia diperlihatkan senjata-senjata canggih termasuk sistem rudal hipersonik.

Baca juga:

Kunjungan panjang Kim Jong Un ke timur jauh Rusia yang dimulai pada Selasa (12/9/2023) utamanya berfokus pada masalah militer.

Rombongannya didominasi perwira, agendanya termasuk pertukaran senjata secara simbolis dengan Presiden Vladimir Putin, dan tur ke pabrik jet tempur di Komsomolsk-on-Amur.

Rusia diyakini tertarik membeli amunisi Korea Utara untuk melanjutkan pertempuran di Ukraina, sedangkan Pyongyang menginginkan bantuan Moskwa untuk mengembangkan program rudalnya yang disanksi internasional.

Namun, Kremlin mengeklaim bahwa belum ada perjanjian yang telah atau akan ditandatangani dengan Korea Utara.

Baca juga: Kremlin Klaim Tak Ada Perjanjian dengan Korea Utara Saat Kim Jong Un ke Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Global
Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Global
PM Spanyol: Mengakui Negara Palestina Penting untuk Capai Perdamaian

PM Spanyol: Mengakui Negara Palestina Penting untuk Capai Perdamaian

Global
Dinamika Geopolitik Timur Tengah: ICC Ingin Tangkap Netanyahu

Dinamika Geopolitik Timur Tengah: ICC Ingin Tangkap Netanyahu

Global
Apa Itu Koridor Philadelphia di Gaza, Mengapa Sangat Diinginkan Israel?

Apa Itu Koridor Philadelphia di Gaza, Mengapa Sangat Diinginkan Israel?

Internasional
Demo Pro-Palestina di Paris, 10.000 Orang Protes Serangan Israel ke Rafah

Demo Pro-Palestina di Paris, 10.000 Orang Protes Serangan Israel ke Rafah

Global
Jaring Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Jepang Dibolongi Orang

Jaring Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Jepang Dibolongi Orang

Global
Jaksa Agung Peru Tuduh Presiden Terima Suap Berupa Jam Tangan

Jaksa Agung Peru Tuduh Presiden Terima Suap Berupa Jam Tangan

Global
Rangkuman Hari Ke-824 Serangan Rusia ke Ukraina: Terkait Pembicaraan Damai | Serangan Rusia, 3 Tewas

Rangkuman Hari Ke-824 Serangan Rusia ke Ukraina: Terkait Pembicaraan Damai | Serangan Rusia, 3 Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com