ZERMATT, KOMPAS.com - Setelah tertunda nyaris sepekan, pendaki gunung asal Indonesia yang tergabung dalam Wanadri, akhirnya berhasil mencapai base camp Hoernlihuette, Gunung Matterhorn, Swiss, pada Rabu (30/8/2023) siang waktu setempat.
"Kami tiba di Hoernlihuette sekitar pukul 14.25 waktu setempat," ujar Muhammad Wahyudi, salah satu pendaki, kepada Kompas.com.
Hoernihuette berada di ketinggian 3.260 mdpl, dan merupakan salah satu titik terdekat menuju Matterhorn 4.478 mdpl.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Bayangi Rencana Ekspedisi Trilogi Alpen oleh Pendaki Indonesia
Di huma modern ini, Wahyudi dan kawan kawan menginap semalam. Pada Kamis (31/8/2023) sekitar pukul 03.00 waktu setempat, mereka mulai naik ke Matterhorn.
Cuaca di sekitar Hoerlihuette, kata Wahyudi, cukup bersahabat.
"Tapi salju menutup semua jalur hiking dari Schwarzsee menuju Hornlihuette tertutup salju dan berkabut," imbuh Wahyudi.
Dari Hoernlihuette, mereka harus menempuh sekitar empat jam hingga puncak Matterhorn.
Pada mulanya harus memasang lampu karena masih gelap gulita, lalu menjelang setengah perjalanan akan diiringi sinar matahari.
Sampai di atas diperkirakan sebelum tengah hari.
Keempat pendaki Wanadri akan naik ke Matterhorn tanpa bantuan guide lokal. Itu artinya, mereka harus menerima berangkat paling akhir.
Baca juga: Pendaki Indonesia Rencanakan Pendakian Tebing Maut di Gunung Eiger Swiss
Swiss memprioritaskan pendaki dengan guide lokal pertama kali naik Matterhorn, lalu diikuti pendaki dengan guide non Swiss, baru terakhir adalah pendaki seperti Wanadri.
Matterhorn bukanlah gunung tertinggi di Swiss, namun sangat terkenal karena keindahannya.
Matterhorn juga dipakai sebagai simbol pabrik cokelat Toblerone.
Keempat pendaki dari Wanadri tersebut tengah melakukan Ekspedisi Trilogi Alpen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.