Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Ilmuwan Cangkok Ginjal Babi di New York Akan Coba Transplantasi ke Pasien Hidup

Kompas.com - 22/08/2023, 17:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

Penulis: VOA Indonesia

NEW YORK, KOMPAS.com - Para pakar medis terus mencari cara untuk membuat manusia sehat.

Tim ilmuwan di New York beralih ke hewan dan baru saja melampaui masa kritis cangkok ginjal babi ke manusia.

Peneliti di berbagai sudut Amerika tengah berlomba untuk mempelajari cara menggunakan organ hewan untuk menyelamatkan nyawa manusia.

Baca juga: Dua Pasien “Brain Death” Jalani Transplantasi Jantung Babi ke Manusia, Tunjukan Responds Positif

 

Uji coba berisiko tinggi pada orang mati menawarkan latihan lengkap yang luar biasa.

Direktur lembaga transplantasi New York University (NYU) Langone Health, Dr. Robert Montgomery, mengatakan telah melakukan empat transplantasi.

"Dua ginjal babi, dua jantung babi pada orang-orang yang otaknya mati dan mendonorkan seluruh tubuh mereka untuk percobaan. Tetapi organ-organ itu berfungsi untuk waktu yang sangat singkat, dua sampai tiga hari. Kami belajar banyak dari itu. Tetapi kami menyadari bahwa supaya benar-benar berdampak besar dan memungkinkan xenotransplantasi terwujud secara klinis, kami membutuhkan pengamatan yang jauh lebih lama," jelas dia.

Montgomery tergabung dalam tim bedah NYU Langone Health yang pada 14 Juli lalu mencangkok ginjal babi ke orang yang mati otak.

Otak mati adalah kondisi ketika otak sudah tidak berfungsi dan secara hukum bisa dikatakan orang itu sudah meninggal.

Selama lebih dari sebulan, ginjal itu berfungsi secara normal.

Itu waktu terlama organ hewan berfungsi pada manusia, meskipun orang itu sudah meninggal, dan langkah penting menuju cangkok yang diharapkan tim nantinya akan dicoba pada pasien yang masih hidup.

Baca juga: Perjuangan Pria yang Sukses Jalani Operasi Transplantasi Dua Lengan dan Bahu Pertama di Dunia

Percobaan ini belum berakhir.

Dr. Robert Montgomery mengatakan kepada kantor berita Associated Press (AP), peneliti kini siap melacak kinerja ginjal untuk bulan kedua.

“Jadi, kami berharap bahwa uji coba pada orang yang sudah meninggal ini akan menunjukkan banyak hal dan membawa kami ke titik di mana, FDA merasa bahwa kami telah menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan kami siap, melakukan percobaan pertama pada manusia yang masih hidup,” imbuhnya.

FDA yang dimaksud Montgomery adalah badan di Amerika yang mengawasi obat dan makanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com