Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arsitek Serangan 9/11 Punya Kemungkinan Tak Dihukum Mati

Kompas.com - 17/08/2023, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Tersangka arsitek serangan 11 September 2001 dan rekan-rekannya yang menjadi terdakwa mungkin tidak akan pernah menghadapi hukuman mati.

Ini bisa terjadi di bawah perjanjian pembelaan yang sekarang sedang dipertimbangkan untuk mengakhiri penuntutan mereka selama lebih dari satu dekade.

Pentagon dan FBI telah memberi tahu keluarga beberapa dari ribuan korban tewas.

Baca juga: Dokumen Lama Ungkap Dukungan Margaret Thatcher pada Sikap Tony Blair Pasca-9/11

Pemberitahuan tersebut, yang dibuat dalam sebuah surat yang dikirim ke beberapa keluarga dan diperoleh oleh Associated Press, muncul 1,5 tahun setelah jaksa penuntut militer dan pengacara pembela mulai menjajaki penyelesaian yang dinegosiasikan untuk kasus ini.

Penuntutan terhadap Khalid Sheikh Mohammed dan empat orang lainnya yang ditahan di pusat penahanan AS di Teluk Guantanamo, Kuba, telah mengalami penundaan berulang kali dan perselisihan hukum.

Ini terutama mengenai konsekuensi hukum dari interogasi di bawah penyiksaan yang dialami para tahanan tersebut ketika mereka masih dalam tahanan CIA.

Belum ada tanggal persidangan yang ditetapkan.

"Kantor Kepala Jaksa Penuntut Umum telah bernegosiasi dan mempertimbangkan untuk melakukan perjanjian pra-peradilan," kata surat itu.

Surat itu mengatakan kepada keluarga bahwa meskipun tidak ada perjanjian pembelaan yang telah diselesaikan dan mungkin tidak akan pernah selesai.

Ada pula kemungkinan bahwa PTA dalam kasus ini akan menghapus kemungkinan hukuman mati.

Baca juga: Dalang Serangan 9/11 Menunggu Dua Dekade Dipenjara dan Belum Juga Disidang

Beberapa kerabat dari hampir 3.000 orang yang terbunuh dalam serangan teror tersebut menyatakan kemarahan mereka atas kemungkinan berakhirnya kasus ini sebelum adanya vonis.

Para jaksa penuntut militer berjanji untuk mempertimbangkan pandangan mereka dan menyampaikannya kepada pihak berwenang militer yang akan membuat keputusan akhir untuk menerima perjanjian pembelaan.

Surat tertanggal 1 Agustus itu baru diterima oleh setidaknya beberapa anggota keluarga pada minggu ini.

Surat itu meminta mereka untuk memberikan tanggapan pada hari Senin kepada divisi layanan korban FBI dengan komentar atau pertanyaan tentang kemungkinan kesepakatan pengakuan bersalah.

Baca juga: 21 Tahun Peringatan Serangan 9/11, Joe Biden Kenang Pengorbanan Rakyat AS

Pada 11 September 2001, para konspirator dari kelompok militan al-Qaida mengambil alih kendali pesawat-pesawat jet untuk digunakan sebagai rudal berisi penumpang, menghantam World Trade Center di New York dan Pentagon di dekat Washington.

Pesawat keempat menuju Washington namun jatuh di Pennsylvania setelah para awak dan penumpang mencoba menyerbu kokpit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com