Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belakangan Jadi Perdebatan, Ukraina Disebut Telah Pakai Bom Tandan di Medan Perang

Kompas.com - 21/07/2023, 11:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Gedung Putih pada Kamis (20/7/2023) memastikan pasukan Ukraina telah menggunakan bom tandan atau cluster bombs yang dipasok Amerika Serikat di medan perang.

Washington memberikan senjata-senjata tersebut kepada Ukraina untuk pertama kalinya pada awal bulan ini.

Itu terjadi ketika Kyiv sedang berusaha mengusir pasukan Rusia yang bercokol dan merebut kembali wilayah-wilayah yang hilang pada bulan-bulan awal invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu.

Baca juga: Putin Tanggapi Kemungkinan Ukraina Pakai Bom Tandan dari AS

Penggunaan bom tandan di Ukraina belakangan telah menjadi bahan perdebatan sengit di antara negara-negara dunia. 

Bom ini dilarang oleh banyak negara karena risiko jangka panjang yang ditimbulkannya terhadap warga sipil.

Bom tandan dapat menyebarkan hingga beberapa ratus muatan bahan peledak kecil yang dapat tetap tidak meledak di dalam tanah.

"Pasukan Ukraina mulai menggunakan amunisi tersebut sekitar satu minggu terakhir," ujar Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby kepada para wartawan pada Kamis.

Dia memastikan bahwa pasukan Ukraina menggunakan bom tandan dengan tepat dan secara efektif.

"Amunisi ini benar-benar berdampak pada formasi pertahanan Rusia dan manuver pertahanan Rusia," katanya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Baca juga: Tanggapan Rusia jika Ukraina Sampai Gunakan Bom Tandan

Pada hari Kamis, Kyiv mengatakan bahwa mereka akan memperlakukan kapal-kapal di Laut Hitam yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan yang dikuasai Rusia sebagai pembawa kargo militer yang potensial.

Pengumuman ini mencerminkan langkah yang diambil oleh Rusia setelah Kremlin menarik diri dari kesepakatan ekspor biji-bijian utama yang memfasilitasi pengiriman biji-bijian Ukraina dengan aman melintasi Laut Hitam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com