Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Lagi Pakai Wagner, Rusia Disebut Butuh Tambahan 7 Juta Tentara

Kompas.com - 27/06/2023, 13:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang anggota parlemen senior Rusia yang telah terlibat dalam sejumlah negosiasi terkait kampanye Moskwa di Ukraina pada Senin (26/6/2023) malam meminta tujuh juta tentara profesional untuk memastikan bahwa tidak ada kelompok tentara bayaran yang membahayakan keamanan negara.

Rusia telah terguncang oleh pemberontakan akhir pekan yang gagal oleh Yevgeny Prigozhin dan pasukan tentara bayaran Wagner, yang secara singkat mengambil kendali komando militer yang mengarahkan kampanye Moskwa di Ukraina, kemudian memulai pawai sebelum akhirnya membatalkannya.

Anggota parlemen Leonid Slutsky, yang pada awal perang 16 bulan mengambil bagian dalam negosiasi damai dengan Ukraina, mengatakan bahwa Rusia membutuhkan tentara kontrak yang terdiri dari setidaknya tujuh juta personel militer dan sipil, selain tentara wajib militer saat ini.

Baca juga: Pidato Pertama Putin Pasca-kegagalan Pemberontakan Wagner

"Negara tidak membutuhkanperusahaan militer swasta dan sejenisnya," kata Slutsky, ketua Partai Demokrat Liberal, di aplikasi perpesanan Telegram, dilansir dari Yahoo News.

"Ada masalah di tentara reguler, tapi mereka tidak bisa menyelesaikannya," tambahnya.

Presiden Vladimir Putin sebelumnya juga membuat pidato menantang pada hari Senin, mengatakan dia sengaja membiarkan pemberontakan satu hari berlangsung begitu lama untuk menghindari pertumpahan darah.

Dia mengatakan para pejuang Wagner dapat melanjutkan pertempuran dengan tentara Rusia, pulang atau pergi ke Belarusia.

Saat mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022, Putin berasumsi dia akan merebut Kyiv dalam beberapa hari, tetapi perang masih jauh dari selesai.

Banyak kelemahan tentara Rusia dan perselisihan internal tentang bagaimana memimpin kampanye mengemuka.

Pada akhir 2022, Putin mendukung penambahan tentara menjadi 1,5 juta personel tempur, termasuk 695.000 tentara kontrak dari 1,15 juta.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-489 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Beri Tawaran Pasukan Wagner, Yevgeny Prigozhin Buka Suara

Membuat pasukan kontrak sebanyak tujuh juta akan membutuhkan anggaran yang sangat besar.

Perekonomian Rusia, yang dilumpuhkan oleh perang dan sanksi-sanksi Barat berikutnya, mengalami kontraksi 2,2 persen tahun lalu dan diperkirakan hanya akan pulih sedikit tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com