Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Singapura, Prabowo Ajukan Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina

Kompas.com - 03/06/2023, 17:39 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SINGAPURA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto pada Sabtu (3/6/2023) mengusulkan rencana perdamaian untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina, ketika menghadiri KTT pertahanan di Singapura.

“Saya meminta Rusia dan Ukraina segera menghentikan permusuhan,” kata Prabowo dikutip dari kantor berita AFP, seraya menyebutkan bahwa konflik lebih dari 15 bulan ini berdampak parah pada ekonomi dan pasokan makanan negara-negara Asia.

Dalam pidatonya di KTT pertahanan Shangri-La Dialogue, Prabowo mengusulkan gencatan senjata pada posisi saat ini, dan zona demiliterisasi yang akan dijamin oleh pengamat serta  pasukan penjaga perdamaian PBB.

Baca juga: Media Singapura Laporkan Hubungan Megawati dan Jokowi Memburuk karena Pencapresan Ganjar

Menhan RI tersebut juga menyarankan referendum di wilayah sengketa yang diselenggarakan oleh PBB.

“Indonesia siap memberikan kontribusi unit untuk operasi penjaga perdamaian PBB yang potensial,” tambahnya.

Sebelumnya, China juga mengusulkan rencana perdamaian untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina, tetapi proposalnya ditanggapi dengan skeptis oleh para politisi Uni Eropa.

Beijing, yang mengaku pihak netral dalam konflik, dikritik karena enggan mengecam invasi Moskwa.

Sementara itu, Indonesia yang berhaluan diplomasi nonblok sudah berupaya menengahi perdamaian melalui Presiden Joko Widodo.

Jokowi mengunjungi Ukraina dan Rusia untuk bertemu kedua pemimpin negara tersebut tahun lalu.

Baca juga: Kenapa Putin Tidak Pakai Meja Panjang Saat Bertemu Jokowi di Rusia?

Adapun proposal Prabowo dikritik saat KTT di Singapura. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan, perdamaian di Ukraina harus dicapai dengan persyaratan yang adil.

"Kita perlu membawa perdamaian ke Ukraina", tetapi itu harus menjadi "perdamaian yang adil, bukan perdamaian penyerahan," kata Borrell, mengomentari usulan Indonesia.

Prabowo menjawab dengan meninggikan suaranya: "Tanyakan kepada orang Indonesia berapa kali mereka diserbu... Ada pelanggaran kedaulatan tidak hanya di Eropa."

"Saya mengajukan rencana resolusi konflik," tambahnya. "Saya tidak mengatakan siapa yang benar atau siapa yang salah."

Indonesia mendukung resolusi PBB yang mengecam invasi Rusia ke Ukraina, tetapi belum menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Moskwa.

Baca juga: Pengamat Jelaskan Mengapa Sulit bagi Indonesia Bisa Damaikan Rusia-Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

Global
Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com