YAOUNDE, KOMPAS.com - Sebanyak 26 orang tewas dalam wabah kolera yang sedang berlangsung di Kamerun dalam dua minggu terakhir.
Ini menjadikan jumlah kematian keseluruhan menjadi 426, kata seorang pejabat kementerian kesehatan, Kamis (1/6/2023).
Wabah itu diumumkan pada Oktober 2021 dan telah mengalami peningkatan kasus yang kuat sejak akhir Maret tahun ini setelah periode penularan rendah, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga: Cegah Kolera Meluas, Malawi Larang Warga Jual Makanan di Kaki Lima
Dilansir dari Reuters, jumlah kasus yang dikonfirmasi di Kamerun sekarang mencapai 1.868, kata pejabat kementerian Linda Esso.
Kolera dapat menyebabkan diare akut, muntah dan lemas dan terutama disebarkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
Wabah itu juga bisa membunuh dalam beberapa jam jika tidak diobati.
Empat belas negara Afrika telah melaporkan kasus sejak awal 2023, kata WHO dalam sebuah laporan pada Kamis.
WHO sangat prihatin karena banyak negara melaporkan rasio kematian kasus yang lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya.
Di Kamerun, lebih dari 79 persen kasus mencapai fasilitas kesehatan dalam keadaan sedang atau parah.
Baca juga: Wabah Kolera Menyebar Cepat di Lebanon, 1.400 Kasus Suspek Ditemukan Sejak Oktober
Hal meningkatkan kemungkinan kasus terbukti fatal, kata kementerian kesehatan dalam laporan situasi, yang dilihat oleh Reuters.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.