Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Terkini: Wilayah Timur Terus Digempur Artileri Rusia, Mariupol Terancam Bahaya Wabah Kolera

Kompas.com - 11/06/2022, 18:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Ukraina memohon kepada negara-negara Barat untuk pengiriman senjata yang lebih cepat.

Ini ketika pasukan Rusia yang bersenjata lebih baik menggempur bagian timur negara itu.

Ukraina juga meminta dukungan kemanusiaan untuk memerangi wabah penyakit mematikan yang semakin meningkat.

Baca juga: Ukraina Laporkan Kematian 24 Anak Lagi di Kota Mariupol

Di Sievierodonetsk, kota kecil yang menjadi fokus kemajuan Rusia di Ukraina timur dan jadi salah satu titik api paling berdarah dalam perang yang memasuki bulan keempat, pertempuran sengit lebih lanjut dilaporkan terjadi

Dilansir Reuters, perang di timur, di mana Rusia memusatkan perhatiannya, saat ini jadi pertempuran artileri di mana Kyiv dipersenjatai habis-habisan, kata para pejabat Ukraina.

Itu berarti gelombang perang hanya dapat diubah jika Washington dan lainnya memenuhi janji untuk mengirim persenjataan yang lebih banyak dan lebih baik, termasuk sistem roket.

"Ini adalah perang artileri," Vadym Skibitsky, wakil kepala intelijen militer Ukraina, mengatakan kepada surat kabar Guardian.

Baca juga: Foto-foto Para Siswi dan Siswa Ukraina Rayakan Kelulusan di Reruntuhan Bangunan Sekolah

"Semuanya sekarang tergantung pada apa yang (Barat) berikan kepada kita. Ukraina memiliki satu artileri hingga 10 hingga 15 artileri Rusia," tambahnya.

Jerman, di antara pemasok senjata terbesar sejak Rusia menginvasi tetapi dikritik karena lambat memasok persenjataan berat, berencana merevisi aturannya tentang ekspor senjata.

Ini demi mempermudah mempersenjatai negara demokrasi seperti Ukraina.

Sementara itu di selatan, wali kota Mariupol, kota  yang telah menjadi reruntuhan oleh pengepungan Rusia, mengatakan bahwa sistem sanitasi rusak dan mayat membusuk di jalanan.

"Ada wabah disentri dan kolera," kata Vadym Boichenko kepada televisi nasional.

"Perang yang mengambil lebih dari 20.000 penduduk ... sayangnya, dengan wabah infeksi ini, akan merenggut ribuan Mariupolit lagi," katanya, menambahkan beberapa sumur telah terkontaminasi mayat.

Baca juga: Dikunjungi Menhan Inggris, Zelensky Puji Kepemimpinan London dalam Perang di Ukraina

Boichenko meminta PBB dan Komite Internasional Palang Merah untuk membangun koridor kemanusiaan.

Hal iji memungkinkan penduduk yang tersisa meninggalkan kota, yang sekarang berada di bawah kendali Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com