Penulis: VOA Indonesia/Lameck Masina
WILD NDIPO, KOMPAS.com - Sejumlah kota di Malawi telah melarang penjualan makanan di kaki lima sebagai upaya untuk mencegah perebakan wabah kolera.
Wabah kolera di Malawi pada tahun ini saja telah mengakibatkan lebih dari 400 orang meninggal.
Otoritas kesehatan mengatakan 11 orang lagi meninggal pada Kamis (22/12/2022).
Baca juga: Presiden Malawi Pecat Seluruh Kabinetnya karena Korupsi
Kementerian Kesehatan Malawi mengatakan 383 orang saat ini masih dirawat di rumah sakit (RS), menambah total kasus kolera sejak wabah dimulai pada Maret lalu menjadi 13.837 kasus.
Situasi itu memaksa pihak berwenang di Ibu Kota Lilongwe, dan pusat ekonomi Blyantyre, melarang penjualan makanan matang di jalan dan di restoran komunal.
“Departemen Kesehatan telah memberitahu bahwa sebagian besar kasus kolera ini menyebar melalui makanan matang yang tidak disiapkan dengan benar saat akan dimasak, dan mungkin mereka tidak menggunakan air dari sumber air bersih. Jadi kami di Dewan Kota Blantyre memutuskan melarang semua makanan yang telah dimasak di jalan-jalan kota," kata Kepala Dewan Kota Blantyre, Wild Ndipo.
Dewan Kota Lilongwe pada pekan lalu juga menghentikan penjualan makanan jadi di pasar dan jalanan kota.
Namun para pengecam ragu penjual makanan akan mematuhi larangan tersebut, karena mereka telah menentang larangan serupa yang diumumkan pada September lalu.
Rhoda Mauluka menjual kentang Irlandia yang sudah dibumbui dan dimasak. Di kotapraja Ndirande, kentang ini dikenal sebagai “zibwente”.
Baca juga: Wabah Kolera Menyebar Cepat di Lebanon, 1.400 Kasus Suspek Ditemukan Sejak Oktober
Dia mengaku memahami alasan di balik larangan itu tetapi sulit baginya untuk berhenti menjualan makanan tersebut.
“Usaha ini merupakan satu-satunya sumber pendapatan saya untuk bertahan hidup di kota ini. Saya menggunakan uang pendapatan itu untuk membayar sewa rumah, menyekolahkan kedua anak saya dan membeli makanan sehari-hari. Tidak adil memberlakukan larangan semacam itu tanpa menyediakan alternatif lain untuk memperoleh pendapatan hidup," jelas dia.
Mauluka menambahkan daripada melarang penjualan makanan jadi, pihak berwenang dapat mendidik para penjual makanan tentang langkah-langkah yang aman untuk mempersiapkan dan menjaga agar makanan bebas dari infeksi kolera.
Wali Kota Wild Ndipo mengatakan Blantyre akan mengirim tim pemeriksa atau pengawas ke seluruh titik lokasi penjualan makanan jadi.
Tim ini memiliki wewenang untuk menyita makanan jadi itu dari para penjual yang menolak mematuhi larangan tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.