Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kota Sisilia Jengah dengan Citra Mafia, Coba Usir Putra Bos Mafia

Kompas.com - 12/05/2023, 17:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

ROMA, KOMPAS.com - Bekas kubu mafia Corleone di Sisilia telah menyerukan pengusiran terpidana anggota mafia dan anak dari mafia Italia yang paling ditakuti, dalam sebuah langkah untuk melindungi kota dari kerusakan reputasi.

Giuseppe Salvatore Riina, 46 tahun, yang dikenal sebagai Salvuccio, yang telah dihukum dan dipenjara selama hampir sembilan tahun atas tuduhan pemerasan, pencucian uang dan asosiasi mafia, kembali ke kampung halamannya April lalu.

Dia adalah anak ketiga dari bos mafia Sisilia, Salvatore "Toto" Riina, atau dijuluki the Beast, yang meninggal di penjara pada tahun 2017.

Baca juga: Buron Mafia Italia Ditangkap di Perancis, Sempat Menyamar Jadi Pembuat Piza

Dilansir dari Guardian, beberapa minggu setelah kepulangannya, pemerintah lokal Corleone, yang diabadikan sebagai benteng mafia oleh trilogi buku dan film The Godfather, memberikan suara.

Mereka mendukung resolusi yang menuntut agar Riina Jr meninggalkan kota karena masyarakat berusaha melarikan diri dari masa lalu mafia.

“Kami ingin mengirimkan pesan yang keras dan jelas sekali lagi. Corleone ingin meninggalkan masa lalu mafianya, bahkan dengan menyingkirkan sesama warga yang tidak diinginkan, seperti Salvuccio Riina yang tidak pernah menjauhkan diri dari kejahatan keji ayahnya, Toto,” begitu bunyi resolusinya.

“Kerusakan reputasi yang disebabkan oleh keluarga Riina di kota ini serius dan sulit dipulihkan," tambahnya.

Resolusi itu diteruskan ke petugas penegak hukum tetapi keputusan akhir untuk menghapus Salvuccio berada di tangan hakim di ibu kota Sisilia, Palermo.

Toto Riina naik ke tampuk kekuasaan pada pertengahan 1970-an, ketika ia menjadi pemimpin de facto keluarga kriminal Corleone.

Sisilia telah menjadi pusat perdagangan heroin ke AS setelah perang Vietnam, dan Riina menjadi terpaku pada narcodollar yang dia lihat mengalir ke saingannya di Palermo.

Baca juga: Buron 30 Tahun, Bos Mafia Italia Messina Denaro Akhirnya Berhasil Ditangkap

Kebangkitannya menandai tingkat kekerasan baru. Dia tidak hanya membunuh saingan kriminalnya dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 1980-an dan 90-an, tetapi juga menargetkan jaksa, jurnalis, dan hakim yang berusaha menghalangi jalannya.

Dia diyakini bertanggung jawab atas kematian ratusan orang, termasuk seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun yang diculik, dicekik, dan dilarutkan dalam asam.

Toto secara resmi tetap menjadi bos mafia Sisilia sampai hari kematiannya di penjara, pada November 2017, saat dalam keadaan koma yang diinduksi secara medis setelah perawatan kanker.

Baca juga: Saat Mafia Italia Bajak Prosesi Keagamaan: Berlindung di Balik Ayat, Benarkan Aksi Bejat

Mendiang bos kriminal itu memiliki empat anak: Maria Concetta, Giovanni Francesco, Giuseppe Salvatore, dan Lucia.

Putranya Giovanni baru berusia 19 tahun ketika ayahnya memerintahkan dia untuk mencekik seorang pengusaha yang diculik di pedesaan.

Pembunuhan itu akan menandai masuknya bocah itu secara formal ke dalam mafia Sisilia, Cosa Nostra.

Baca juga: Gembong Mafia Italia Akhirnya Ditangkap di Argentina

Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 1996.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com