Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2023, 07:36 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Bernama

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - PM Malaysia Anwar Ibrahim menyebut, KTT ke-42 ASEAN sangat berarti karena negara-negara anggota telah berhasil memperkuat kerja sama regional.

Ini termasuk, kata dia, kerja sama di bidang ekonomi, ekosistem mobil listrik, melakukan perdagangan melalui penggunaan mata uang lokal, dan pembayaran digital antarnegara untuk memperkuat ASEAN.

Perdana Menteri Malaysia menyampaikan, berbagai bentuk kerjasama konkret yang dicapai dalam KTT ASEAN kali ini menjadi bukti bahwa ASEAN masih kuat meski ada pihak-pihak tertentu yang memiliki persepsi bahwa blok regional cukup lemah dalam mengatasi tantangan-tantangan yang ada.

Baca juga: Saat Timor Leste Pertama Kali Hadiri KTT ASEAN...

Menurut Anwar, para pemimpin ASEAN juga sepakat untuk memastikan Asean Outlook on Indo-Pacific (AOIP) tetap menjadi mekanisme utama dalam mengatur hubungan antarnegara di kawasan Indo-Pasifik.

Dia mengatakan, AOIP lebih berimbang dan mengutamakan keamanan, stabilitas dan kemakmuran kawasan, selain mendorong kerja sama yang terbuka, inklusif, dan lebih berkelanjutan.

"Para pemimpin telah sepakat untuk mengkonsolidasikan pendirian mereka dan mempertahankan posisi ASEAN sebagai zona bebas dan menghindari keterlibatan dalam persaingan kekuatan besar," jelas PM Anwar Ibrahim kepada awak media Malaysia di akhir KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT, Indonesia pada Kamis (11/5/2023), sebagaimana dikutip dari Bernama.

Anwar bercerita, seruannya untuk pembentukan Dana Moneter Asia untuk memperkuat jaringan ekonomi dan keamanan kawasan telah mendapat tanggapan positif dari kepala negara Asean.

Namun, kata dia, belum ada pembahasan khusus mengenai usulan tersebut, yang masih dalam tahap awal.

Baca juga: Di Myanmar, Konvoi yang Bawa Diplomat Indonesia Diserang Kelompok Bersenjata

Isu Myanmar

Terkait isu Myanmar, Anwar mengatakan, para pemimpin negara anggota ASEAN telah sepakat untuk mempertahankan prinsip Five-Point Consensus (5PCs) dalam menyelesaikan konflik yang kontroversial dan pelik itu, serta mengelola bantuan kemanusiaan.

Menurut dia, metode penyelesaian yang ditempuh didasarkan pada prinsip-prinsip internasional dan negosiasi dengan semua pihak yang berkepentingan di Myanmar dengan tujuan mendorong kemajuan implementasi 5PCs.

“Sikap kami semakin jelas karena penundaan penyelesaian masalah Myanmar akan membebani etnis Rohingya dan juga Malaysia yang telah dibebani lebih dari 200.000 pengungsi,” terang Anwar.

Anwar dan istrinya Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail kembali ke Malaysia dari Bandara Internasional Komodo pada Kamis sekitar pukul 14.00. 

Baca juga: Indonesia Gunakan ‘Diplomasi Diam-Diam’ untuk Bantu Selesaikan Krisis Myanmar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Bernama
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

 Pria Kanada Mukbang 50 Cabai Terpedas di Dunia Kurang dari 7 Menit

Pria Kanada Mukbang 50 Cabai Terpedas di Dunia Kurang dari 7 Menit

Global
Jual Rumah Tua, Agen Pemasaran Malah Pasang Tulisan 'Mungkin Berhantu' di Depan Rumah

Jual Rumah Tua, Agen Pemasaran Malah Pasang Tulisan "Mungkin Berhantu" di Depan Rumah

Global
Saat Domba-domba di Yunani Tak Sengaja Menyantap Daun Ganja Lalu Melompat Liar...

Saat Domba-domba di Yunani Tak Sengaja Menyantap Daun Ganja Lalu Melompat Liar...

Global
Australia Gelar Simposium Akademik Pertama di Dunia tentang Taylor Swift Effect

Australia Gelar Simposium Akademik Pertama di Dunia tentang Taylor Swift Effect

Global
Nasib Travis King, Tentara AS yang Kabur Setelah Diusir Korut

Nasib Travis King, Tentara AS yang Kabur Setelah Diusir Korut

Global
Israel Buka Kembali Penyeberangan Gaza, Izinkan Warga Palestina Kembali Bekerja

Israel Buka Kembali Penyeberangan Gaza, Izinkan Warga Palestina Kembali Bekerja

Global
Sosok Viktor Sokolov, Komandan Rusia yang Muncul Usai Diklaim Tewas oleh Ukraina

Sosok Viktor Sokolov, Komandan Rusia yang Muncul Usai Diklaim Tewas oleh Ukraina

Global
AS Tahan Travis King, Tentara yang Kabur ke Korea Utara

AS Tahan Travis King, Tentara yang Kabur ke Korea Utara

Global
Keuntungan AS di Balik Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel

Keuntungan AS di Balik Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel

Global
Angka Kelahiran Rendah di Korsel Bisa Jadi Peluang Pendidikan bagi Indonesia

Angka Kelahiran Rendah di Korsel Bisa Jadi Peluang Pendidikan bagi Indonesia

Global
Rangkuman Hari Ke-581 Serangan Rusia ke Ukraina: Bulgaria Kirim Rudal Tua | Evakuasi Anak-anak Zaporizhzhia

Rangkuman Hari Ke-581 Serangan Rusia ke Ukraina: Bulgaria Kirim Rudal Tua | Evakuasi Anak-anak Zaporizhzhia

Global
Jerman Selidiki Dugaan Kejahatan Perang oleh Rusia di Gostomel Ukraina

Jerman Selidiki Dugaan Kejahatan Perang oleh Rusia di Gostomel Ukraina

Global
Bulgaria Akan Kirim Senjata Era Soviet yang Sudah Tua dan Cacat ke Ukraina

Bulgaria Akan Kirim Senjata Era Soviet yang Sudah Tua dan Cacat ke Ukraina

Global
Korea Utara Masukkan Status Senjata Nuklir ke Dalam UU

Korea Utara Masukkan Status Senjata Nuklir ke Dalam UU

Global
Ledakan Besar Terjadi di Dekat Bandara Ibu Kota Uzbekistan

Ledakan Besar Terjadi di Dekat Bandara Ibu Kota Uzbekistan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com