Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China-Kanada Saling Usir Diplomat, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 09/05/2023, 13:48 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

SHANGHAI, KOMPAS.com - China akan mengusir diplomat Kanada di Shanghai sebagai tindakan tit-for-tat atau pembalasan.

Sebelumnya, Ottawa mengumumkan bakal memulangkan seorang diplomat China yang dituduh mencoba mengintimidasi seorang anggota parlemen Kanada yang mengkritik Beijing.

Dalam sebuah pernyataan yang dimuat di situsnya, Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada Selasa (9/5/2023), akan mengusir seorang diplomat di Konsulat Shanghai Kanada.

Baca juga: Kebakaran Hutan di Kanada Barat Paksa 30.000 Orang Mengungsi

Diplomat Kanada, Jennifer Lynn Lalonde, itu telah diminta untuk meninggalkan China pada 13 Mei.

"China mengutuk keras dan menentang keras hal ini dan telah mengajukan demarkasi serius dan protes keras ke Kanada," kata pernyataan itu, mengacu pada keputusan Ottawa untuk mengusir seorang diplomat China di Toronto.

Kementerian Luar Negeri China melabeli Lalonde sebagai persona non grata -orang yang tidak diinginkan.

"Sebagai tindakan balasan atas tindakan tidak bermoral Kanada, China memutuskan untuk mendeklarasikan Jennifer Lynn Lalonde, konsul Konsulat Jenderal Kanada di Shanghai sebagai persona non grata. China berhak untuk bereaksi lebih lanjut," jelas Kemenlu China, dikutip dari AFP.

Langkah Beijing dilakukan setelah Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengatakan diplomat China yang berbasis di Toronto Zhao Wei harus meninggalkan negara itu.

Kanada, katanya, tidak akan mentolerir segala bentuk campur tangan asing dalam urusan dalam negeri.

Baca juga: Beruang Kehausan Bobol Mobil di Kanada, Tenggak 69 Kaleng Soda

"Kami tetap teguh dalam tekad kami bahwa membela demokrasi kami adalah yang paling penting," jelas Melanie Joly.

Dia menambahkan bahwa diplomat asing di Kanada telah diperingatkan bahwa jika terlibat dalam perilaku seperti ini, mereka akan dipulangkan.

Pengusiran tersebut menjerumuskan kedua negara ke dalam pertikaian diplomatik baru setelah hubungan yang memburuk selama bertahun-tahun.

Hubungan antara Beijing dan Ottawa telah tegang sejak Kanada menangkap seorang eksekutif tinggi Huawei pada 2018 dan penahanan dua warga negara Kanada di China sebagai pembalasan yang nyata.

Ketiganya telah dibebaskan, tetapi Beijing terus mengecam Ottawa karena sejalan dengan kebijakan China Washington, sementara pejabat Kanada secara teratur menuduh China melakukan campur tangan.

Setelah duta besar China dipanggil minggu lalu atas tuduhan campur tangan terbaru, Beijing pada Jumat lalu mengecam apa yang disebutnya fitnah dan pencemaran nama baik oleh Kanada.

Kementerian luar negeri China bersikeras bahwa skandal itu dibesar-besarkan oleh beberapa politisi dan media Kanada.

Baca juga: Pencurian Emas Besar-besaran di Bandara Kanada, 1,63 Ton Senilai Rp 1,5 Triliun Raib

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Akibat Israel Serang Rafah, Perundingan Gencatan Senjata Buntu Lagi

Akibat Israel Serang Rafah, Perundingan Gencatan Senjata Buntu Lagi

Global
Banyak Orang Asia hingga Amerika Latin Diperkirakan Konsumsi Serangga

Banyak Orang Asia hingga Amerika Latin Diperkirakan Konsumsi Serangga

Global
Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Internasional
Menlu AS di Ukraina untuk Memastikan Hal Ini

Menlu AS di Ukraina untuk Memastikan Hal Ini

Global
Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com