Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2023, 08:47 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber GMA News

MANILA, KOMPAS.com – Polisi Filipina menyelamatkan lebih dari 1.000 korban perdagangan manusia yang berasal dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Polisi Nasional Filipina (PNP)-Anti-Cybercrime Group (ACG) menyampaikan, sekitar 1.000 orang dari berbagai negara, yang diduga dipaksa bekerja untuk penipuan siber, berhasil diselamatkan di Clark, Provinsi Pampanga.

Warga asal Indonesia atau WNI menempati urutan keempat terbanyak dari korban yang telah diselamatkan.

Baca juga: China Diminta Setop Usik Kapal Filipina di Laut China Selatan

Rinciannya, yakni 389 orang dari Vietnam, 307 orang dari China, 171 orang dari Filipina, 143 orang dari Indonesia, 40 orang dari Nepal, 25 orang dari Malaysia, tujuh orang dari Myanmar, lima orang dari Thailand, dan dua orang dari Taiwan.

"Ini adalah kasus perdagangan manusia," kata Juru bicara ACG, Letnan Polisi Michelle Sabino, kepada wartawan dalam sebuah pesan pada Jumat (5/5/2023), sebagaimana dikutip dari GMA News Online.

Berdasarkan penyelidikan, Polisi Nasional Filipina mengatakan, para korban dipaksa bekerja untuk industri yang memungkinkan aksi penipuan dunia maya, mengorbankan sesama warga mereka.

Sabino menyebutkan, para korban diselamatkan di Colorful and Leap Group Company yang berlokasi di Clark Sun Valley Hub, Jose Abad Santos Ave di Kota Mabalacat, pada Kamis (4/5/2023) malam.

“Semua korban akan tetap di sini sambil menunggu kedutaan memproses surat-surat mereka kembali ke negara mereka,” katanya saat itu.

Kepala Polisi Nasional Filipina, Jenderal Benjamin Acorda Jr, mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan lembaga lain untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku.

Baca juga: Respons WNI di Taiwan Setelah Zat Pemicu Kanker Ditemukan di Indomie

"Kita semua harus bersatu dalam perang melawan perdagangan manusia dan membantu mengakhiri praktik tidak manusiawi ini," seru dia.

Polisi Nasional Filipina, kata Acorda, akan tetap teguh dalam komitmennya memberantas perdagangan manusia di Filipina.

"PNP juga berjanji untuk mengubah negara ini menjadi tempat yang aman di mana warga Filipina dan asing dapat berkembang, mengeksplorasi, dan melakukan bisnis tanpa rasa takut," tambahnya.

Lebih jauh, masyarakat Filipina diimbau untuk melaporkan setiap aktivitas mencurigakan terkait perdagangan manusia ke kantor polisi terdekat atau melalui saluran siaga Polisi Nasional Filipina Anti-Trafficking.

Polisi Nasional Filipina mengungkapkan, selain PNP-ACG, personel dari Pasukan Aksi Khusus (SAF), dan Kelompok Intelijen (IG), Komisi Kejahatan Anti-Organisasi Kepresidenan, Departemen Kehakiman, Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan, Biro Imigrasi, dan Dewan Antar Lembaga Anti-perdagangan Manusia juga terlibat dalam operasi penyelamatan itu.

Baca juga: Giliran Perancis Evakuasi Warga di Sudan, Jumlahnya Jauh Lebih Sedikit dari WNI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber GMA News
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pembuangan Limbah PLTN Fukushima Tahap 2 Akan Dimulai Pekan Depan

Pembuangan Limbah PLTN Fukushima Tahap 2 Akan Dimulai Pekan Depan

Global
Pohon Sycamore Gap yang Ikonis di Inggris Ditebang, Picu Kesedihan Luas, Remaja Ditangkap

Pohon Sycamore Gap yang Ikonis di Inggris Ditebang, Picu Kesedihan Luas, Remaja Ditangkap

Global
Cerita Saksi Mata Tragedi Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak yang Tewaskan 115 Orang

Cerita Saksi Mata Tragedi Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak yang Tewaskan 115 Orang

Global
Ribuan Perempuan Argentina Unjuk Rasa Bela Aborsi

Ribuan Perempuan Argentina Unjuk Rasa Bela Aborsi

Global
Heboh Penembakan di Rotterdam, 3 Orang Tewas, Pelaku Kenakan Pakaian Tempur

Heboh Penembakan di Rotterdam, 3 Orang Tewas, Pelaku Kenakan Pakaian Tempur

Global
[POPULER GLOBAL] Domba Yunani Santap Ganja | Nasib Travis King Terbaru

[POPULER GLOBAL] Domba Yunani Santap Ganja | Nasib Travis King Terbaru

Global
 Pria Kanada Mukbang 50 Cabai Terpedas di Dunia Kurang dari 7 Menit

Pria Kanada Mukbang 50 Cabai Terpedas di Dunia Kurang dari 7 Menit

Global
Jual Rumah Tua, Agen Pemasaran Malah Pasang Tulisan 'Mungkin Berhantu' di Depan Rumah

Jual Rumah Tua, Agen Pemasaran Malah Pasang Tulisan "Mungkin Berhantu" di Depan Rumah

Global
Saat Domba-domba di Yunani Tak Sengaja Menyantap Daun Ganja Lalu Melompat Liar...

Saat Domba-domba di Yunani Tak Sengaja Menyantap Daun Ganja Lalu Melompat Liar...

Global
Australia Gelar Simposium Akademik Pertama di Dunia tentang Taylor Swift Effect

Australia Gelar Simposium Akademik Pertama di Dunia tentang Taylor Swift Effect

Global
Nasib Travis King, Tentara AS yang Kabur Setelah Diusir Korut

Nasib Travis King, Tentara AS yang Kabur Setelah Diusir Korut

Global
Israel Buka Kembali Penyeberangan Gaza, Izinkan Warga Palestina Kembali Bekerja

Israel Buka Kembali Penyeberangan Gaza, Izinkan Warga Palestina Kembali Bekerja

Global
Sosok Viktor Sokolov, Komandan Rusia yang Muncul Usai Diklaim Tewas oleh Ukraina

Sosok Viktor Sokolov, Komandan Rusia yang Muncul Usai Diklaim Tewas oleh Ukraina

Global
AS Tahan Travis King, Tentara yang Kabur ke Korea Utara

AS Tahan Travis King, Tentara yang Kabur ke Korea Utara

Global
Keuntungan AS di Balik Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel

Keuntungan AS di Balik Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com