Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalani Ritual, Suami Istri di India Penggal Kepala Sendiri, Tinggalkan 2 Anak

Kompas.com - 25/04/2023, 13:14 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

 

NEW DELHI, KOMPAS.com – Sepasang suami istri di distrik Rajkot, Negara Bagian Gujarat, India diduga bunuh diri dengan memenggal kepala mereka sendiri menggunakan alat menyerupai guillotine.

Alat itu pun dikabarkan dibikin oleh mereka sendiri.

Sub-inspektur dari Kantor Polisi Vinchhiya, Indrajeetsinh Jadeja, mengatakan pada Minggu (16/4/2023), bahwa pasangan suami istri itu diduga mempersembahkan kepala mereka untuk ritual pengorbanan.

Baca juga: Cheetah Kedua yang Dibawa India dari Afrika Mati

Keduanya adalah Hemubhai Makwana (38) dan Hansaben (35).

Menurut Jadeja, mereka menjalankan ritual di sebuah gubuk yang dibangun di pertanian mereka di Desa Vinchhiya.

“Pasangan suami-istri itu melaksanakan rencana tersebut sedemikian rupa, sehingga kepala mereka berguling ke altar api setelah terpenggal,” kata dia, dikutip dari Hindustan Times.

Jadeja menyebut, sebuah catatan bunuh diri ditemukan di tempat kejadian.

"Pasangan itu pertama-tama menyiapkan altar api sebelum meletakkan kepala mereka di bawah mekanisme seperti guillotine yang diikat dengan tali. Begitu mereka melepaskan tali itu, sebuah pisau besi jatuh menimpa mereka, memotong kepala mereka, yang menggelinding ke dalam api," terang Jadeja.

Polisi memperkirakan, ritual itu dilakukan oleh pasangan suami istri tersebut antara Sabtu (15/4/2023) malam dan Minggu sore.

Jadeja mengatakan, berdasarkan keterangan dari anggota keluarga, pasangan tersebut telah melakukan “sembahyang” di gubuk itu setiap hari sejak setahun yang lalu.

“Pasangan itu memiliki dua anak, orang tua, dan kerabat lain yang tinggal di dekatnya. Mereka telah mengetahui tentang kejadian itu pada Minggu pagi dan memberi tahu polisi,” kata polisi itu.

Baca juga: Pilot India Langgar Aturan, Bawa Wanita di Kokpit Sambil Bercengkrama

Dalam catatan, pasangan suami istri di India tersebut juga berwasiat kepada kerabat yang ditinggalkan untuk dapat menjaga orang tua dan anak-anak mereka.

“Sebuah kasus kematian karena kecelakaan telah didaftarkan dan jenazah telah dikirim untuk pemeriksaan post-mortem,” jelas Jadeja saat itu.

Kontak bantuan

Terlepas dari kasus di atas, siapa saja bisa jadi memiliki pikiran untuk bunuh diri karena masalah atau keyakinan yang tengah dihadapi.

Pahamilah bahwa bunuh diri dapat dicegah.

Beberapa nomor saluran bantuan utama pencegahan bunuh diri di India adalah 011-23389090 dari Sumaitri (berbasis di Delhi) dan 044-24640050 dari Sneha Foundation (berbasis di Chennai).

Di Indonesia, untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

 

Baca juga: Setelah China dan India, Pakistan Putuskan Beli Minyak Rusia yang Lebih Murah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com