Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juara Lomba Fotografi Sony World Tolak Penghargaan, Akui Fotonya Hasil AI

Kompas.com - 23/04/2023, 19:35 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Juara utama fotografi bergengsi menolak penghargaan utama, setelah mengungkap fakta bahwa karya yang ia kirim merupakan kreasi kecerdasan buatan (AI).

Seniman asal Jerman, Boris Eldagsen, mengirimkan karya fotografinya dengan judul Pseudomnesia: The Electrician. Karya ini juara dalam kategori kreativitas terbuka dalam Penghargaan Fotografi Sony World akhir pekan lalu.

Ia mengatakan, telah menggunakan foto tersebut untuk menguji kompetisi yang diselenggarakan, serta memantik diskusi mengenai masa depan dunia fotografi.

Baca juga: Pornografi Deepfake: Sisi Gelap AI yang Kian Mengkhawatirkan

Pihak panitia penyelenggara mengatakan kepada BBC News, Boris telah menyesatkan mereka mengenai cakupan AI yang akan dilibatkan.

Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan dalam situsnya, Boris mengakui telah berbuat "nakal", berterima kasih pada dewan juri untuk "memilih foto saya dan membuatnya menjadi momen bersejarah", sambil mempertanyakan apakah ada di antara mereka "tahu atau curiga kalau foto itu merupakan kreasi AI".

"Gambar hasil AI dan fotografi semestinya tidak boleh bersaing satu sama lain dalam ajang penghargaan seperti ini," lanjutnya.

"Mereka merupakan entitas berbeda. AI bukanlah fotografi. Oleh karena itu, saya tidak akan menerima penghargaan ini."

Gambar yang dikirim Boris itu merupakan potret hitam-putih dua perempuan dari generasi yang berbeda.

Tapi seperti yang ditunjukkan Boris dalam pernyataannya: "Ada sesuatu yang terasa tidak benar, bukan?" Sesuatu itu, tentu saja, fakta bahwa itu bukan hasil fotografi asli sama sekali - tapi merupakan gambar yang diproduksi secara sintetis.

Penggunaan AI dalam segala hal, mulai dari lagu, penulisan esai, mobil tanpa pengemudi, tanya-jawab terapis, dan pengembangan ilmu kedokteran telah memicu perdebatan yang luas dalam beberapa bulan terakhir; sekarang kegunaan AI akan berfokus seputar fotografi.

Seorang juru bicara Organisasi Fotografi Dunia mengatakan, selama mereka berdiskusi dengan Boris, sebelum diumumkan menjadi pemenang, dia telah mengkonfirmasi bahwa karya tersebut merupakan "kreasi bersama" gambarnya dengan menggunakan AI.

Dia mencatat ketertarikannya pada "kemungkinan kreativitas generator AI", tambah mereka, sementara "menekankan titik gambar sangat bergantung dari pengetahuan fotografinya.

Baca juga: Elon Musk Disebut Segera Lengkapi Twitter dengan AI

"Kategori kreatif dalam kompetisi terbuka menerima pendekatan beragam eksperimental pada gambar, mulai dari cyanotypes (teknik mencetak lawas yang menghasilkan biru-cyan) dan rayographs (menambah efek bayangan) hingga praktik digital mutakhir," kata mereka.

"Dengan demikian, setelah korespondensi kami dengan Boris, dan jaminan yang ia berikan, kami merasa bahwa karya yang dikirimkan telah memenuhi kriteria kategori ini, dan kami mendukung partisipasinya.

"Selain itu, kami berharap untuk terlibat dalam diskusi yang lebih mendalam mengenai topik ini, dan menyambut keinginan Boris untuk berdialog dengan menyiapkan pertanyaan untuk tanya-jawab khusus dengannya melalui website kami."

Mereka melanjutkan: "Karena sekarang dia memutuskan untuk menolak penghargaan ini, kami akhirnya menangguhkan aktivitas dengannya, dan sesuai dengan keinginannya, untuk mengeluarkannya dari kompetisi.

Mereka berkata, mereka menyadari "pentingnya subyek ini (AI) dan dampaknya terhadap kreasi gambar hari ini" tapi menekankan penghargaan tersebut "selalu dan akan terus dilanjutkan menjadi platform untuk kejuaraan dari keunggulan dan keterampilan fotografer dan seniman yang bekerja di bidang tersebut."

Baca juga: Studi: AI Dapat Gantikan 300 Juta Pegawai Penuh Waktu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com