Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Akan Tempatkan Senjata Nuklir di Belarus, AS Hati-hati

Kompas.com - 26/03/2023, 19:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Reuters/VOA Indonesia

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Vladimir Putin pada Sabtu (25/3/2023) mengatakan, Rusia akan menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus.

Pengumuman itu mengirimkan peringatan kepada Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO atas dukungan militernya untuk Ukraina dan sekaligus semakin meningkatkan ketegangan antara Moskwa dengan Barat.

Langkah Putin itu sudah diperkirakan. Putin mengatakan, langkah itu tidak akan melanggar traktat nonproliferasi nuklir. Namun penempatan itu adalah salah satu sinyal nuklir Rusia yang paling menonjol sejak awal invasi ke Ukraina pada 13 bulan lalu.

Baca juga: Situasi Memanas, Rusia Sebar Senjata Nuklir Taktis di Belarus

Perjanjian nonproliferasi nuklir sendiri mengatur pembatasan kepemilikan senjata nuklir. Pakta itu diteken pada 1968.

Negara adidaya nuklir lainnya di dunia, Amerika Serikat (AS), bereaksi dengan hati-hati terhadap pernyataan Putin. Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan tidak ada tanda-tanda Moskwa berencana menggunakan senjata nuklirnya.

Putin menyamakan rencananya dengan AS yang menempatkan senjatanya di Eropa dan mengatakan bahwa Rusia tidak akan mengalihkan kendali ke Belarus.

Ini bisa menjadi pertama kalinya Moskwa akan menempatkan senjata semacam itu di luar negeri sejak pertengahan 1990-an.

“Tidak ada yang aneh di sini juga: pertama, Amerika Serikat telah melakukan hal ini selama beberapa dekade. Mereka telah lama mengerahkan senjata nuklir taktis mereka di wilayah negara sekutu mereka,” kata Putin kepada televisi pemerintah.

"Kami sepakat bahwa kami akan melakukan hal yang sama--tanpa melanggar kewajiban kami, saya tegaskan, tanpa melanggar kewajiban internasional kami tentang nonproliferasi senjata nuklir,” ujarnya.

Baca juga: Pensiunan Jenderal Rusia Sarankan Tembak Barat dengan Torpedo dan Rudal Nuklir

Ketegangan antara Moskwa dan Barat terus meningkat sejak perang di Ukraina meletus. Barat terus memasok senjata untuk Kyiv, sementara retorika operasi militer Moskwa beralih dari "demiliterisasi" negara tetangganya menjadi memerangi "Barat secara kolektif.”

Beberapa politisi dan komentator Rusia yang agresif telah lama berspekulasi tentang serangan nuklir. Mereka mengatakan, Rusia berhak untuk mempertahankan diri dengan senjata nuklir jika didorong melampaui batas kemampuannya.

Senjata nuklir "taktis" merujuk pada kapasitas senjata itu yang hanya digunakan untuk keuntungan tertentu di medan perang, bukan senjata berkapasitas penuh yang dapat digunakan untuk melenyapkan kota. Tidak jelas Rusia memiliki berapa banyak senjata semacam itu.

Putin tidak memerinci kapan senjata itu akan dipindahkan ke Belarus, yang berbatasan dengan tiga negara anggota NATO, yaitu Polandia, Lituania, dan Latvia. Dia mengatakan Rusia akan menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan di sana pada 1 Juli.

Juga tidak jelas di bagian mana Belarus senjata itu akan ditempatkan. Transfer itu akan memperluas kemampuan serangan nuklir Rusia di sepanjang perbatasan timur NATO.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com