Penulis: VOA Indonesia
WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Donald Trump menggelar kampanye pertamanya untuk pemilihan presiden di Kota Waco, Texas, dan memanfaatkan ajang itu untuk mengecam penyelidikan atas dirinya oleh jaksa Amerika Serikat (AS).
Dalam kampanyenya, Trump melontarkan kata-kata kelam dan konspirasi untuk memanas-manasi para pendukungnya menjelang pemilihan bakal calon (balon) presiden dari Partai Republik yang akan digelar tahun depan.
Trump mengatakan kepada para pendukungnya yang berkumpul di Bandara Waco, Sabtu (25/3/2023), bahwa sejumlah investigasi atas dirinya adalah sesuatu dari pertunjukan horor Stalinisme Rusia.
Baca juga: Trump Ditangkap dan Putin Dipenjara... di Dunia AI
“Sejak awal ini (investigasi) adalah perburuan penyihir dan penyelidikan palsu demi satu," katanya.
Ancaman hukum yang membayangi mantan presiden itu, ada di benak sebagian para pendukung yang hadir dalam kampanye.
Kebanyakan dari mereka mengacungkan poster-poster bertuliskan “Witch Hunt” atau perburuan penyihir, istilah yang merujuk pada tindakan persekusi.
Para jaksa penuntut di Manhattan sedang menyelidiki Trump untuk dugaan pelanggaran pembiayaan kampanye. Kasus itu bermula dari dugaan pembayaran suap kepada aktris film dewasa pada Pemilihan Presiden 2016.
Baca juga: Berbagai Reaksi di AS soal Kemungkinan Trump Ditangkap
Jaksa khusus yang ditunjuk oleh Kementerian Kehakiman AS sedang menyelidiki dugaan bahwa Trump menyembunyikan dokumen-dokumen sangat rahasia dan mendalangi upaya membatalkan hasil Pilpres 2020.
Trump menggelar kampanye di Kota Waco bersamaan dengan peringatan 30 tahun penggerebekan sekte agama Ranting Daud (Branch Davidians) oleh agen-agen federal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.