Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hong Kong Tak Ragu Copot Karya Seni Subversif di Ruang Publik

Kompas.com - 25/03/2023, 15:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

HONG KONG, KOMPAS.com - Sebuah department store di Hong Kong menurunkan karya seni digital yang berisi referensi tersembunyi kepada para pembela kebebasan berbicara yang dipenjara.

Penurunan karya seni itu disebut para seniman sebagai bukti pengikisan kebebasan berbicara oleh otoritas China.

Karya yang diturunkan termasuk "No Rioters" karya Patrick Amadon, yang dipajang di papan reklame di toko besar Sogo Causeway Bay.

Baca juga: Pentas Seni Budaya Meriahkan Peringatan 73 Tahun Hubungan Diplomatik RI-Rusia

Dilansir dari Guardian, masih belum jelas apakah pemerintah berperan dalam keputusan untuk menghapus karya seni tersebut.

Beberapa hari sebelumnya sebuah film yang menampilkan Winnie the Pooh, sosok yang sering digunakan untuk mengejek Presiden China Xi Jinping, juga ditarik dari bioskop.

Hong Kong adalah bekas jajahan Inggris yang kembali ke pemerintahan China pada 1997.

Beijing berjanji untuk melanjutkan kebebasan gaya baratnya.

Protes pro-demokrasi pada 2019 berakhir dengan China memberlakukan undang-undang keamanan nasional yang mengkriminalisasi banyak perbedaan pendapat.

Pemerintah kota sejak itu telah mengadili, memenjarakan dan membungkam banyak aktivis dalam proses yang terus berlanjut.

Amadon sendiri mengaku telah mengikuti protes di Hong Kong dan dia ingin karyanya menunjukkan solidaritas dengan para pengunjuk rasa serta mengingatkan orang-orang tentang realitas baru kota itu.

Baca juga: Dosen Seni Gugat Universitas Setelah Dipecat soal Gambar Nabi Muhammad

“Terlalu banyak menonton Pekan Seni di Hong Kong sembari berpura-pura bahwa pemerintah China tidak menghancurkan demokrasi dan mengubah Hong Kong menjadi negara bawahan pengawasan,” kata seniman yang berbasis di Los Angeles itu.

Amadon mengatakan dia tahu karya itu akan menjadi kontroversial dan terkejut karena telah ditampilkan di depan umum selama berhari-hari.

Di bawah undang-undang keamanan nasional, komunitas seni dan media kota telah belajar untuk berhati-hati dalam melewati garis merah yang samar-samar.

Baca juga: Polisi Dobrak Galeri Seni Demi Selamatkan Wanita, Rupanya Hanya Manekin

Surat kabar pro-demokrasi Apple Daily sebelumnya terpaksa ditutup setelah pihak berwenang menangkap editor dan eksekutif puncaknya dan menuduh mereka berkolusi dengan pihak asing.

Beberapa seniman yang dikenal karena karya politiknya meninggalkan Hong Kong di bawah bayang-bayang hukum.

Beberapa pembuat film telah berhenti menampilkan karya mereka di kota.

Baca juga: Karya Seni Banksy Muncul di Ukraina, Tampilkan Putin Dibanting Anak Kecil

Bahkan mereka yang memproduksi konten non-politik juga kian berhati-hati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com