TOKYO, KOMPAS.com – Jepang melarang para peneliti China dan Rusia di lembaga ilmiah badan antariksa “Negeri Sakura”.
Pengumuman tersebut disampaikan Institute of Space and Astronautical Science (ISAS) Jepang sebagaimana dilaporkan Kyodo News pada Jumat (24/3/2023).
ISAS beralasan, pelarangan para peneliti China dan Rusia adalah untuk untuk melindungi informasi teknologi sensitif yang dapat digunakan untuk tujuan militer.
Baca juga: Badan Antariksa Eropa Ingin Beri Bulan Zona Waktu Sendiri
Sebelum para peneliti dari kedua negara tersebut, ISAS sudah terlebih dulu melarang para peneliti dari Korea Utara, Iran, Irak, dan Belarus.
Selain itu, para peneliti dari negara-negara lain seperti India dan anggota ASEAN juga mendapat beberapa pengecualian tertentu, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Sementara itu, pemilik ISAS, Japan Aerospace Exploration Agency, menolak memberikan komentar terkait keputusna tersebut.
Baca juga: Dmitry Rogozin, Mantan Kepala Badan Antariksa Rusia, Terluka dalam Serangan Ukraina di Donetsk
Seorang sumber yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan kepada Kyodo News bahwa ISAS menerapkan beberapa standar baru beberapa waktu lalu.
Dia menuturkan, ISAS menetapkan standar baru untuk menerima peneliti dan mahasiswa asing.
“Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mencegah teknologi yang digunakan dalam satelit dan roket diakses oleh badan asing yang mengembangkan senjata pemusnah massal,” lapor Kyodo News.
Baca juga: Persaingan Antariksa di Pasifik dan Pilihan Indonesia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.