MOSKWA, KOMPAS.com - Dalam rangka memperingati 73 tahun Hubungan Diplomatik RI-Rusia, KBRI Moskwa bekerja sama dengan lembaga Friendship Society with Indonesia (FSI) dan Russian Association for International Cooperation (RAIC) menggelar pentas seni budaya bertajuk "Persahabatan Indonesia-Rusia" pada 2 Februari 2023.
Acara berlangsung di atrium Gostniny Dvor, sebuah gedung pameran prestisius yang berlokasi dekat Lapangan Merah, Kremlin, Moskwa.
Dalam pentas seni budaya ini ditampilkan kolaborasi seni budaya kedua negara, berupa tarian Indonesia oleh sanggar tari Kirana Nusantara Dance binaan KBRI Moskwa, tarian Rusia oleh Moscow City Creative Group Folk Ensamble "Kladets" pimpinan Vyacheslav Urshov, demonstrasi pencak silat oleh Russia Pencak Silat Federation pimpinan Valeri Maistrovoy, serta lantunan lagu-lagu Indonesia dan Rusia yang dibawakan penyanyi bariton Raymond Sihombing, diaspora Indonesia yang bermukim di Moskwa.
Baca juga: Genjot Ekspor Kopi Indonesia ke Rusia, KBRI Moskwa Gelar Festival Kopi Ketiga
Selain itu di layar raksasa pentas disajikan film promosi pariwisata "Wonderful Indonesia" produksi Kemenparekfaf RI, dan film dokumenter kunjungan PM Uni Soviet Nikita Kruschev ke Bali tahun 1960 dan kunjungan Presiden Soekarno ke Moskwa tahun 1961.
Di atrium pentas seni budaya dipajang pula 15 foto-foto arsip yang menampilkan korespondensi pejabat Uni Soviet dan Republik Indonesia mengenai pengakuan kedaulatan Indonesia dan pembukaan hubungan diplomatik Indonesia–Uni Soviet, foto kunjungan dan pertemuan Pemimpin kedua negara dalam berbagai kesempatan, maupun foto-foto kegiatan KBRI Moskwa.
Kegiatan pentas seni budaya dibuka resmi oleh Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares, bersama Wakil Direktur Asia III Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia Vadim Velikanov, Ketua Umum RAIC Sergey Palashnikov, dan Ketua FSI Ruslan Bayramov.
Dalam sambutan pembukaan, Dubes Tavares menyampaikan bahwa hubungan bilateral Indonesia dan Rusia sesungguhnya telah terjalin jauh sebelum dibuka resmi pada tahun 1950.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya catatan sejarah perjalanan penjelajah Rusia, Nikolay Miklouho-Maclay yang singgah di Jakarta (dulu Batavia) pada 1873 dan menyinggahi sejumlah daerah lain di Indonesia seperti Maluku, Flores dan Timor (Nusa Tenggara).
Disinggung pula oleh Dubes Tavares mengenai kunjungan putra mahkota Prince Nikolai Romanov ke Batavia, Bogor, Garut, dan Bandung pada1890 dan pengangkatan Mikhail Bakunin sebagai Konsul Rusia di Batavia pada 1894-1899.
"Selama kurun 73 tahun ini, kerja sama kedua negara menunjukkan perkembangan yang baik di berbagai bidang, mulai dari politik, militer, perdagangan, investasi, pariwisata, pendidikan, sosial budaya, dan sebagainya," tutur Dubes Tavares, dikutip dari siaran pers KBRI Moskwa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.