Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taiwan Luncurkan Drone Tempur Portabel Pertama Buatan Dalam Negeri

Kompas.com - 15/03/2023, 15:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TAIPEI, KOMPAS.com - Taiwan pada Selasa (14/3/2023) meluncurkan drone tempur portabel pertamanya yang dibuat di dalam negeri.

Drone ini mirip Switchblade 300 buatan Amerika Serikat (AS) yang dipakai dalam perang Ukraina melawan Rusia.

National Chung-Shan Institute of Science and Technology (NCSIST) yang dikelola militer memamerkan drone sekali pakai beramunisi ini, yang dirancang cukup kecil untuk dimasukkan ke ransel dan dapat terbang selama 15 menit.

Baca juga: China: Berhenti Teriak Hari Ini Ukraina, Besok Taiwan

“Karena ringan dan portabel, ini seperti granat besar yang bisa terbang,” kata Chi Li-pin, kepala divisi Riset Sistem Penerbangan NCSIST, dikutip dari kantor berita AFP.

“Ini efektif dalam menyerang target di dekat pantai kami,” tambahnya, seraya menambahkan bahwa jarak terbang maksimumnya adalah 10 kilometer.

Taiwan juga sedang mengembangkan drone serangan "bunuh diri" generasi berikutnya, kata Chi, termasuk versi lebih besar yang dapat digunakan dalam serangan jarak jauh.

Drone penyerang ini dapat terbang sambil membawa bahan peledak lalu menabrak target untuk menghancurkannya.

Ketegangan Taiwan dan China melonjak tahun lalu setelah Beijing meluncurkan latihan militer besar-besaran untuk menanggapi kunjungan Ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi, ke Taipei.

Beberapa pakar memandangnya sebagai latihan China untuk menginvasi Taiwan.

Baca juga:

Para sekutu Taiwan mendesak Taipei meniru strategi Ukraina melawan Rusia, yaitu membeli sistem senjata bergerak yang relatif murah dan melatih warga sipil untuk berperang.

Strategi tersebut dinilai akan mempersulit militer China yang lebih besar untuk menyerang, seperti cara Ukraina yang jauh lebih kecil dalam melawan Rusia.

Taiwan yang berpenduduk 23,5 juta orang hidup di bawah ancaman konstan invasi China.

Beijing mengeklaim pulau demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai bagian dari wilayahnya yang akan direbut suatu hari nanti, dengan paksa jika perlu.

Baca juga: Kenapa China dan Taiwan Bermusuhan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com