JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dan pimpinan International Partners Group (IPG) meluncurkan Sekretariat Kemitraan Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnership/JETP) pada Kamis (16/2/2023).
Peluncuran sekretariat tersebut merupakan bagian dari serangkaian acara dan rapat perencanaan selama sepekan terkait inisiatif terobosan ini.
Sekretariat JETP mengambil lokasi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Baca juga: 2 Kali dalam Sepekan, Jet Tempur AS Cegat Pesawat Rusia di Alaska
Penyediaan sekretarian yang didukung juga oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) itu akan berperan sebagai koordinator pemangku kepentingan internal dan eksternal dalam kemitraan transisi energi yang adil.
Sekretariat ini juga akan menjalankan fungsi perencanaan dan pengembangan proyek penting untuk JETP.
Pada KTT Pemimpin G20 di Bali bulan November 2022, Indonesia dan pimpinan IPG, yang dikepalai bersama oleh Amerika Serikat dan Jepang, meluncurkan kemitraan guna mendukung target baru yang ambisius untuk transisi sektor energi yang adil di Indonesia.
Untuk mencapai target tersebut, pendanaan awal publik dan swasta senilai 20 miliar dolar AS selama periode 3-5 tahun pun akan dikerahkan melalui koordinasi Sekretariat JETP.
Deputi Bidang Koordinasi Infrasturktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, menjelaskan Sekretariat JETP akan mengelola pelaksanaan sehari-hari transisi energi Indonesia menuju rendah karbon yang berkelanjutan, adil, dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Pilot AS Meleset Tembak UFO | Taiwan Ancam Tembak Balon China
“Pendirian Sekretariat JETP menjadi tonggak penting,” ujar dia, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com dari Kedubes AS di Indonesia pada Jumat (17/2/2023).
Secara garis besar, Sekretariat JETP akan mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai tujuan JETP.
Ini termasuk dalam enam bulan menghasilkan rencana investasi dan kebijakan komprehensif yang merefleksikan penurunan emisi Gas Rumah Kaca yang ditargetkan, serta dukungan bagi masyarakat yang terkena dampak.
Sementara itu, turut hadir membuka ruangan yang menjadi Sekretariat JETP antara lain, yakni Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM Dadan Kusdiana; Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti; perwakilan IPG Alexia Latortue (yang juga Asisten Menteri Keuangan AS untuk Perdagangan dan Pembangunan Internasional); Rick Duke (Deputi Utusan Khusus untuk Iklim Departemen Luar Negeri AS); serta Tomoyoshi Yahagi (Wakil Direktur Jenderal Kementerian Keuangan Jepang).
Kementerian ESDM menjadi tuan rumah Sekretariat JETP dengan dukungan kelembagaan dan kapasitas implementasi dari ADB.
“Transformasi sektor energi yang adil di Indonesia membutuhkan banyak mitra dan perlengkapan. Sekretariat JETP adalah tempat semuanya berkumpul untuk menjalankan komitmen kita bersama,” ujar Asisten Menteri Alexia Latortue.
Amerika Serikat, Jepang, dan Pemerintah Indonesia mengundang lembaga keuangan swasta yang disepakati oleh Glasgow Financial Alliance for Net Zero untuk mendukung transisi energi Indonesia dalam diskusi meja bundar yang membahas tentang investasi dalam transisi energi Indonesia.
“Sekretariat JETP akan berkontribusi untuk mempercepat keberhasilan implementasi JETP. Kami berharap ini akan memberikan model transisi yang adil menuju nol emisi bagi kawasan dan seluruh dunia,” ujar Wakil Direktur Jenderal Tomoyoshi Yahagi.
Baca juga: Beijing Desak Washington Selidiki Balon-balon AS yang Terbang di China
Delegasi dan perwakilan Pemerintah Indonesia juga melanjutkan dialog inklusif dengan organisasi masyarakat sipil untuk berbagi informasi, memahami keluhan masyarakat yang terkena dampak, serta mendengarkan pandangan tentang penciptaan lapangan kerja, transparansi, dan topik transisi adil lainnya.
“JETP ini menempatkan Indonesia di garis depan transisi global menuju energi bersih dan terjangkau. Dengan adanya sekretariat, kami sangat ingin menerapkan tujuan energi terbarukan yang ambisius dari JETP untuk mendorong pertumbuhan ekonomi rendah karbon dan menjamin masa depan iklim yang aman," ungkap Wakil Utusan Khusus untuk Iklim Rick Duke.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.