Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beijing Desak Washington Selidiki Balon-balon AS yang Terbang di China

Kompas.com - 15/02/2023, 15:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China pada Selasa (14/2/2023) mendesak Amerika Serikat untuk menyelidiki secara menyeluruh benda-benda yang diklaim Beijing sebagai balon AS.

Hubungan Washington dan Beijing meruncing setelah ditembaknya obyek udara yang dituduh AS sebagai balon mata-mata China.

China bersikeras bahwa balon itu adalah pesawat observasi cuaca yang salah arah tanpa tujuan militer.

Baca juga: China: Balon AS Masuk Wilayah Udara Kami Lebih dari 10 Kali Sejak 2022

Sejumlah obyek terbang tak dikenal (UFO) kemudian ditembak jatuh di atas Amerika Utara, meskipun AS tidak mengaitkannya dengan China.

Pada Selasa (14/2/2023), Beijing kembali mengulang tuduhan tak berdasar bahwa AS telah menerbangkan lebih dari 10 balon sejak tahun lalu.

"AS meluncurkan beberapa balon ketinggian dari Amerika Serikat yang terbang keliling dunia terus menerus, terbang secara ilegal di atas wilayah udara China dan negara-negara lain setidaknya 10 kali," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam jumpa pers reguler.

"Pihak AS harus melakukan penyelidikan menyeluruh dan memberikan penjelasan kepada China," tambahnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Namun, Wang tidak memberikan bukti dugaan penerbangan balon yang katanya dimulai pada Mei 2022.

Dia sebelumnya mengatakan kepada wartawan, masuknya balon-balon itu dimulai pada Januari 2022.

Baca juga:

Washington membantah klaim Beijing bahwa pihaknya menerbangkan perangkat observasi ke wilayah udara China.

Adapun Pemerintah AS menuduh balon yang ditembak jatuh pada 4 Februari 2022 adalah bagian dari armada global balon spionase China.

Dikatakan bahwa balon itu jelas merupakan benda mata-mata dan puing-puingnya saat ini sedang diambil dari Samudera Atlantik untuk dianalisis.

Para kru menemukan sensor penting dan komponen elektronik dari balon China serta sebagian besar strukturnya, kata militer AS pada Senin (13/2/2023).

Baca juga: Pilot F-16 AS Meleset Tembak UFO, Rudal Seharga Rp 6 Miliar Nyasar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com